Peringati Hari Meteorologi Dunia Ke 150, Waspada Perubahan Iklim di Indonesia
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, perubahan iklim sangat erat kaitannya dengan pembangunan dan kehidupan masyarakat.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam memperingati Hari Meteorologi Dunia ke 150 yang jatuh pada Maret 2023, bagi negara berkembang seperti Indonesia, perubahan iklim sangat erat kaitannya dengan pembangunan dan kehidupan masyarakat.
Karena itu, strategi dan kebijakan mengenai perubahan iklim harus meliputi strategi dan kebijakan adaptasi serta mitigasi yang saling terkait.
Hal itu tidak dapat dilepaskan dari upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan penanggulangan serta pengendalian bencana.
Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni Meteorologi dan Geofisika (Ikamega), Edison Kurniawan mengungkapkan ada 3 hal yang merupakan rencana strategis yang perlu disiapkan dalam persiapan perubahan iklim.
Pertama, impelementasi upaya mitigasi atau adaptasi perubahan iklim di tingkat sektor perlu disusun dalam bentuk program Kementerian/Lembaga berdasarkan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan yang lebih operasional.
Baca juga: Bangunan Berkelanjutan dari Kayu Menjadi Solusi Perubahan Iklim
“Sehingga program kerja di K/L dapat lebih fokus dan menjadi salah satu indikator penilaian kinerja yang terkait di dalam alokasi anggaran APBN/APBD," ungkap Edison, Minggu (26/3/2023).
Kedua, pentingnya kajian yang lebih lanjut terkait dengan sumber pembiayaan domestik baik bagi adaptasi maupun mitigasi dengan pengembangan instrument fiskal dan non-fiskal, peningkatan peran perbankan maupun pasar karbon untuk mendorong pembangunan rendah karbon dan penurunan emisi secara nyata.
Baca juga: Masyarakat Diajak Kurangi Sampah demi Atasi Dampak Perubahan Iklim
Ketiga, perlu disusun mekanisme koordinasi dan penguatan kelembagaan pendanaan perubahan iklim yang ada dengan mekanisme dan institusi keuangan lain.
Penting pula untuk segera disusun mekanisme pengawasan untuk memastikan tata kelola dan efektivitas investasi dan pembiayaan serta tercapainya sasaran integritas sosial dan kelestarian lingkungan.
“Tentunya dengan menerapkan tiga langkah startegis ini diharapkan Indonesia mampu berperan untuk memastikan cuaca, iklim dan air tetap dapat 'bersahabat' bagi seluruh lintas generasi," kata Edison.
Suhu rata-rata global saat ini lebih tinggi 1° Celcius dibandingkan dengan 150 tahun yang lalu.
Cuaca saat ini memiliki kecenderungan yang lebih ekstrim, lautan lebih hangat dan lebih asam, permukaan laut mengalami kenaikan dan gletser serta es mencair.
“Tingkat perubahan terlihat semakin cepat sehingga dibutuhkan tindakan mendesak mulai dari sekarang untuk memangkas emisi dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat bertahan hidup dan berkembang di planet ini," katanya.