Komisi XI DPR Kasihan ke Sri Mulyani Hadapi Masalah di Kemenkeu Sendirian
Anggota Komisi XI DPR merasa kasihan dengan Sri Mulyani lantaran belakangan ini harus menghadapi kasus yang melibatkan pejabat Kemenkeu.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi XI DPR RI menyoroti gaya hidup hedonis para pejabat pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Gus Irawan Pasaribu merasa kasihan dengan Sri Mulyani lantaran belakangan ini harus menghadapi bertubi-tubinya kasus yang melibatkan pejabat Kemenkeu.
Ditambah sorotan publik yang menguat kepada Kemenkeu.
"Saya terus terang Ibu Menteri kita yakin, cuma kasihan juga. Padahal mungkin area tertentu para Irjen juga bisa ikut untuk kasus ini," kata Irawan dalam rapat.
Padahal kata dia, pada area tertentu pejabat Kemenkeu di tingkat Irjen masih bisa diutus untuk menyelesaikan permasalahan yang menyerang Kemenkeu.
"Ini ibu sendiri yang menghadapinya," ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani Tolak Tuduhan Transaksi Rp 349 Triliun Semuanya Terjadi di Kemenkeu
Adapun persoalan yang menimpa Kemenkeu mulai dari kasus gaya hidup mewah Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya.
Rafael diketahui memiliki kekayaan Rp 56 miliar.
Kemudian viralnya petugas Bea Cukai yang mengacak-acak koper penumpang dari luar negeri dalam hal ini menimpa Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid.
Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Bea Cukai Tak Asal Acak Koper Usai Curhat Putri Gus Dur
Selanjutnya ada curhatan viral di mana pegawai Bea Cukai meminta bayaran pajak atas sebuah piala yang dibawa WNI bernama Fatimah Zahratunnisa, pemenang kontes menyanyi di TV Jepang.
Bukan cuma itu ia juga diminta menyanyi di hadapan pegawai Bea Cukai tersebut karena tak percaya Fatimah bisa bernyanyi dan menjadi juara.
Lalu ada pegawai Bea Cukai bernama Widy Heryanto yang merespons keluhan masyarakat sipil dengan kasar. Dalam komentarnya dari akun media sosialnya @wadawidy, ia menyebut warganet dengan kata tak pantas dan menghina netizen seperti babu dan banyak bacot.
Baca juga: Sri Mulyani Diharapkan Hadir Rapat Koordinasi di DPR RI, Bahas Transaksi Rp349 T Kemenkeu
Hal ini kemudian membuat warganet marah dan kesal atas perlakuan seorang pegawai pemerintahan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.