TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani sempat berkelakar menjelang rapat Komisi III DPR dengan Menkopolhukam Mahfud MD terkait transaksi mencurigakan Rp 349 triliun.

Hal itu diungkapkan Arsul dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Awalnya, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul memberikan kesempatan kepada Benny K Harman.

Pacul menyebut jika Anggota Komisi III fraksi Demokrat itu datang lebih awal ketimbang anggota lainnya.

"Kita mulai pendalaman. Yang pertama hadir di rapat di ruangan ini pada pukul 09.47 WIB senior kita Dr. Benny K Harman untuk memulai," kata Pacul.

Saat itupun, Arsul mengajukan interupsi kepada Pacul. Dia berkelakar jika Benny sedang menyiapkan tenaga.

"Interupsi Pak Ketua. Izin Pak Benny kayaknya sedang menyimpan energi untuk nanti siang," ujar Arsul.

Diberitakan sebelumnya, Komisi III DPR RI akan menggelar rapat dengar pendapat bersama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Ivan Yustiavandana pada Rabu (29/3/2023).

Rapat itu terkait temuan PPATK soal transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul berkelakar jika rapat tersebut akan berlangsung panas.

"Pasti panas," kata Pacul di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

Menurut Pacul, rapat tersebut rencananya akan digelar sekira pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Hari Ini Rapat Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Mahfud MD Minta 3 Anggota Komisi III DPR Ini Hadir

"Jam 3 sore," ujarnya.

Namun, rapat tersebut tak dihadiri Menkeu Sri Mulyani meski pihaknya sebelumnya sudah mengundang.

"Kalau diundang iya tapi tidak hadir," ungkapnya.