Profil Irjen Nico Afinta, Dimutasi Jadi Ketua STIK Lemdiklat Polri, Eks Kapolda Jatim
Berikut ini profil Irjen Nico Afinta, Sahlisosbud Kapolri yang dimutasi menjadi Ketua STIK Lemdiklat Polri. Pernah menjabat Kapolda Jatim.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Irjen Nico Afinta dimutasi dari jabatannya sebagai Sahlisosbud Kapolri menjadi Ketua STIK Lemdiklat Polri.
Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/713/III/KEP./2023 yang diterima Tribunnews.com, Rabu (29/3/2023).
Surat Telegram yang tertanggal 27 Maret 2023 ini ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri.
Diketahui, Irjen Nico Afinta baru menjabat sebagai Sahlisosbud Kapolri pada Oktober 2022.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Lantas, seperti apa profil Irjen Nico Afinta?
Baca juga: Profil Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Baru, Sebelumnya Jabat Deputi Penindakan KPK
Profil Irjen Nico Afinta
Irjen Nico Afinta adalah putra asli Jawa Timur yang lahir di Surabaya pada 30 April 1971.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992 yang berpengalaman di bidang reserse.
Karier pertamanya setelah lulus dari Akpol adalah sebagai Pamapta Polrestabes Semarang pada 1993.
Setelahnya, ia menjadi Kanit Polrestabes Semarang (1994), Danton Taruna Akpol (1996), dan Danki Taruna Akpol (1997).
Di tahun saat Nico Afinta menjabat Danki Taruna Akpol, ia ditugaskan sebagai UN IPTF Pas PBB XIV Bosnia Herzegovina selama satu tahun, yaitu 1997-1998.
Setelahnya, Nico menjadi Kapolsek Metro Ciputat Polres Jaksel tahun 2000.
Setahun menjabat Kapolsek Metro Ciputat, ia lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2001 dan meraih gelar S1.
Di tahun 2006, Nico lulus dari Sespim Polri dan melanjutkan S2 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Kemudian, pada 2016, Nico Afinta berhasil meraih gelar S3 dan lulus dari Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.
Berlanjut pada karier Nico, ia dimutasi ke Jawa Tengah pada 2003, untuk menjadi Kanit Ekonomi Ditreskrim Polda Jateng.
Ia kembali ke Semarang pada 2004 dan menjabat sebagai Wakasat Reskrim Polwiltabes Semarang.
Di tahun 2006, Nico ditarik ke Polda Metro Jaya dan mengemban berbagai jabatan strategis, yaitu Kepala Unit Sumdaling Ditkrimsus (2006), Kepala Subdit V Ranmor Ditreskrimum (2006), Kepala Subdit III Umum/Jatanras Ditreskrimum (2008), dan Wadirreskrimum (2011).
Baca juga: Profil Irjen Fadil Imran, Ditunjuk Jadi Kabaharkam Polri, Bakal Naik Pangkat Jadi Komjen
Kemudian, Nico Afinta dimutasi ke Medan dan dilantik menjadi Kapolrestabes Medan pada 2013.
Tiga tahun di Medan, Nico lalu ditunjuk sebagai Kabagdindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol.
Jabatan itu menjadi posisi pertama yang ia isi selama tahun 2016.
Setelah dari Lemdikpol, Nico menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2016), lalu kembali ke Polda Metro Jaya sebagai Dirresnarkoba (2016).
Dari Dirresnarkoba, ia berpindah menjadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya tahun 2017.
Pada 2018, Nico Afinta kembali ke Bareskrim Polri dan menjabat Karobinopsnal dan Dirtipidum (2019).
Belum genap menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri selama setahun, ia dimutasi menjadi Sahlisospol Kapolri.
Selanjutnya, Nico dimutasi menjadi Kapolda Kalimantan Selatan pada 2020.
Di tahun yang sama, ia kemudian dipindah ke tanah kelahirannya dan menjabat sebagai Kapolda Jatim.
Pada Oktober 2022 lalu, Nico Afinta dimutasi menjadi Sahlisosbud Kapolri buntut tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Kala itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan mutasi dilakukan dalam rangka tour of duty dan tour of area.
"Ya betul, TR tersebut adalah tour of duty dan tour of area, mutasi adalah hal yang alamiah diorganisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," kata Dedi saat dihubungi, Senin (10/10/2022).
Jabatannya sebagai Kapolda Jatim diisi oleh Irjen Teddy Minahasa.
Namun, sebelum pelantikan, posisi tersebut diisi oleh Irjen Toni Harmanto karena Teddy Minahasa terjerat kasus narkoba.
Baca juga: Profil Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kapolda Jawa Barat yang Baru, Peraih Hoegeng Awards 2022
Berhasil Bujuk Pelaku Pencabulan Santriwati untuk Serahkan Diri
Pada Juli 2022, Irjen Nico Afinta memegang peran penting dalam kasus pencabulan santriwati di Jombang, Jawa Timur.
Kala itu, ia berhasil membujuk pelaku yang merupakan putra kiai di Jombang, MSAT (42) alias Mas Bechi, untuk menyerahkan diri.
Proses negosiasi itu berlangsung selama 15 jam, sejak Kamis (7/7/2022) pagi hingga pukul 23.30 WIB.
Untuk membujuk Mas Beci, Nico berkomunikasi dengan keluarga pelaku di Pondok Pesantren Shiddiqiyaah, Jombang.
Selama proses komunikasi itu, tim gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang mengepung Ponpes Shiddiqiyyah untuk mencegah Mas Bechi kabur.
"Baru tadi setengah jam yang lalu dan sejak pagi saya mengikuti berkomunikasi dengan pihak keluarga yang bersangkutan supaya proses ini berjalan dengan baik," ungkap Nico, Kamis dini hari, dikutip dari TribunJatim.com.
"Dan akhirnya pada hari ini yang bersangkutan (Tersangka MSAT) menyerahkan diri kepada kami untuk ditahapduakan," imbuhnya.
Diketahui, proses penangkapan Mas Bechi ini berjalan cukup alot
Sejak pukul 08.00 WIB polisi sudah bersiaga di depan Ponpes Shiddiqiyyah untuk melakukan penangkapan,
Tapi, Mas Bechi baru bisa ditangkap pada malam harinya sekitar pukul 23.00 WIB.
Nico Afinta, mengatakan Mas Bechi berhasil ditangkap setelah hampir seharian bersembunyi di ponpes.
"Sembunyinya perlu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan selama ini ada di sini," kata Nico dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (8/7/2022).
Proses penangkapan pun sempat diwarnai aksi penghalangan oleh para simpatisan, yang berujung penangkapan pada 320 orang.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti, TribunJatim/Mohammad Romadoni)