Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Segera Reshuffle Kabinet, PDIP Harap Mahfud MD Tak Masuk Daftar Reshuffle

Lagi Presiden Jokowi suarakan Reshuffle Kabinet secepatnya sementara itu PDIP harap Mahfud MD tak kena reshuffle karena bikin riuh publik.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Jokowi Segera Reshuffle Kabinet, PDIP Harap Mahfud MD Tak Masuk Daftar Reshuffle
Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lagi Presiden Jokowi suarakan Reshuffle Kabinet secepatnya sementara itu PDIP harap Mahfud MD tak kena reshuffle karena bikin riuh publik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengatakan bahwa reshuffle kabinet akan dilakukan secepatnya dalam waktu dekat.

Reshuffle Kabinet dilakukan menyusul mundurnya Zainudin Amali dari jabatan Menpora.

"Segera (perombakan kabinet)," kata Jokowi di Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023).

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi berharap Menko Polhukam Mahfud MD tak di reshuffle oleh Presiden Joko Widodo gegara bikin riuh publik atas persoalan transaksi janggal Rp349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pasalnya kata Johan Budi, berdasarkan pengalamannya yang pernah menjadi juru bicara Istana, Presiden Jokowi paling tidak suka dengan menteri yang berdebat di luar dan perdebatan itu menjadi konsumsi publik.

Terpisah Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyampaikan partainya tidak masalah jika nantinya memang menterinya turut direshuffle oleh Presiden Jokowi.

"Monggo saja (reshuffle menteri dari NasDem)," ujar Gus Choi saat dikonfirmasi, Rabu (29/3/2023).

Berita Rekomendasi

Namun begitu, Gus Choi mengaku masih belum mendapatkan informasi dari istana apakah benar menteri dari partai NasDem turut direshuffle oleh Presiden Jokowi.

Seperti diketahui setiap kali Jokowi melontarkan rencana Reshuffle Kabinet, menteri dari NasDem selalu terseret.

Menteri yang akan Direshuffle

Perombakan kabinet dilakukan menyusul mundurnya Zainudin Amali dari jabatan Menpora.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya sudah menyerahkan nama Calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pengganti Zainudin Amali kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Airlangga mengatakan nama calon Menpora tersebut merupakan perempuan dan masih berusia muda.

"Yang muda, perempuan. Nama sudah diserahkkan (ke Presiden)," ujar Airlangga di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Airlangga mengaku menyerahkan lebih dari satu nama Calon Menpora kepada Presiden Jokowi. Nama nama tersebut terdiri dari pria dan wanita.

Menurut Airlangga dari nama nama yang diserahkan, nantinya Presiden Jokowi yang akan memutuskan.

"Terserah Bapak Presiden. Sudah ada di kantongnya beliau," kata Airlangga.

Pejabat lama Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan sambutan disela-sela serah terima jabatan di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023). Zainudin Amali menyatakan akan fokus menjadi Wakil Ketua Umum PSSI setelah resmi mengundurkan diri sebagai menpora. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pejabat lama Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan sambutan disela-sela serah terima jabatan di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023). Zainudin Amali menyatakan akan fokus menjadi Wakil Ketua Umum PSSI setelah resmi mengundurkan diri sebagai menpora. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengaku belum memutuskan siapa pengganti Zainudin Amali yang mundur dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.

“Menpora belum diputuskan, belum saya putuskan,” kata Presiden Jokowi di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin, (20/3/2023).

Menurut Jokowi, nama kandidat Menpora yang baru telah diajukan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Untuk diketahui Amali merupakan representasi Partai Golkar di Kabinet Indonesia Maju.

“Tapi nama nama dari pak Ketua Golkar sudah ke kita,” katanya.

Saat ditanya mengenai siapa nama-nama calon Menpora yang diajukan Airlangga, Jokowi mengaku tidak hafal. Pertanyataan tersebut kata Jokowi sebaiknya diajukan ke Ketum Golkar saja.

“Nama yang masuk engga hafal. Nanti pak Ketua Golkar saja,” katanya.

Terkait kriteria calon Menpora yang akan gantikan Amali, Jokowi hanya berlomentar singkat. Menpora tersebut kata Jokowi harus muda.

“Muda,” pungkasnya.

PDIP Harap Mahfud MD Tak Kena Reshuffle Gegara Bikin Riuh Publik Soal Transaksi Janggal Rp349 T

Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi berharap Menko Polhukam Mahfud MD tak di reshuffle oleh Presiden Joko Widodo gegara bikin riuh publik atas persoalan transaksi janggal Rp349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pasalnya kata Johan Budi, berdasarkan pengalamannya yang pernah menjadi juru bicara Istana, Presiden Jokowi paling tidak suka dengan menteri yang berdebat di luar dan perdebatan itu menjadi konsumsi publik.

"Jadi Menko Polhukam belum tentu 5 tahun lho. Kalau di reshuffle? Apalagi kalau ada rame-rame begini," kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III bersama Menko Polhukam Mahfud MD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

"Saya pernah di Pak Jokowi, saya pernah jadi juru bicara Pak Jokowi. Pak Jokowi itu paling nggak suka sama menteri yang berdebat di luar, langsung di reshuffle sama dia," lanjutnya.

Namun Johan Budi meyakini Mahfud merupakan sosok yang lurus dan berani, sehingga ia tetap berharap tak ada reshuffle pada posisi Menko Polhukam.

"Tentu saya berdoa dan saya mengagumi Pak Mahfud, Pak Mahfud tidak di reshuffle gara - gara ini. Karena saya mengenal betul Pak Mahfud ini orangnya lurus, sangat berani," ungkap Johan Budi.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (29/3/2023). Anggota Komisi III DPR menantang Mahfud MD, untuk membuktikan pernyataannya yang menyebut DPR sebagai makelar kasus (markus). 
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (29/3/2023). Anggota Komisi III DPR menantang Mahfud MD, untuk membuktikan pernyataannya yang menyebut DPR sebagai makelar kasus (markus).  (YouTube DPR RI)

Reshuffle Setelah Pertemuan di Istana

Seperti diketahui, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pekan lalu.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut, banyak pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara.

Jamiluddin menilai, pembahasan itu tak semata soal otak-atik nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) melainkan juga terkait dengan isu reshuffle kabinet.

"Karena pertemuan itu di Istana Negara, kemungkinan besar agenda utamanya membahas reshuffle kabinet. Agenda lain hanyalah bumbu-bumbu dalam pertemuan itu," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/3/2023).

Di mana dirinya meyakini, reshuffle kabinet menteri dari Partai NasDem turut masuk dalam pembahasan tersebut.

Sebab, Jokowi kata Jamiluddin, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam di Istana itu pengin meminta masukan atau saran dari Megawati Soekarnoputri.

"Jokowi tampaknya ingin mendapat masukan Megawati terkait perlu tidaknya menteri dari NasDem di reshuffle. Dukungan politik itu diperlukan Jokowi mengingat mereshuffle menteri dari NasDem secara politis sangat sensitif dan beresiko," ujar dia.

Jamiluddin menyatakan, jika dukungan dari Megawati diperoleh, maka Presiden Jokowi akan lebih mudah meyakinkan partai koalisi lainnya dalam mereshuffle menteri dari Partai pimpinan Surya Paloh tersebut.

Sebab, selama ini partai koalisi lainnya cenderung sejalan dengan kehendak Jokowi.

"Megawati yang memposisikan Jokowi sebagai petugas partai tak sungkan mengkritiknya secara terbuka. Karena itu, Jokowi tak ingin salah langkah dalam mereshuffle menteri dari NasDem," kata dia.

Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri bertemu di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2023).
Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri bertemu di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2023). (Ist)

Menteri yang akan Direshuffle Versi PARA Syndicate

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo memperkirakan dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal melakukan Reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

"Perkiraan kami kemungkinannya (Reshuffle) antara 8 Maret atau 12 April. Keduanya ada di bulan Ramadhan," kata Ari Nurcahyo pada diskusi Maret bulan Reshuffle dan Koalisi Menuju Laga Pilpres di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Menurut Ari Nurcahyo keputusan reshuffle itu dikarenakan pertimbangan presiden pada konsolidasi pemerintahan dan politik menuju 2024.

"Jadi memang reshuffle ini memang terkait persoalan kinerja kabinet atau pemerintahan dalam arti konsolidasi pemerintahan dan juga dari konsolidasi politik untuk menuju 2024 itu menjadi dua hal yang akan menjadi pertimbangan utama presiden," jelasnya.

Ari Nurcahyo mengungkapkan posisi menteri pertama yang mungkin kena reshuffle yakni Menkominfo.

"Menurut kami yang pertama adalah Menkominfo. Kenapa? Karena memang Menkominfo itu pertama-tama persoalan hukum yang sekarang menjerat yang bersangkutan sudah diproses di dalam Kejaksaan Agung. Hal itu memang menjadi indikator dari Presiden bahwa itu akan mengganggu kinerja kementerian," tegasnya.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo: Tidak Ada yang Mau Temenan Sama Saya karena Isu Reshuffle Kabinet

Direktur Eksekutif PARA Syndicate itu melanjutkan menteri kedua yang bakal kena reshuffle yaitu Menteri Pertanian.

"Karena memang persoalan hari ini bagaimana produk pertanian pernah di singgung juga soal alat-alat pertanian yang masih apa impor. Itu akan menjadi catatan penting dari Pak Jokowi," ungkapnya.

Terakhir menurut Ari Nurcahyo posisi menteri yang bakal kena reshuffle yakni Menpora.

Hal itu dikarenakan memang yang bersangkutan sudah mengajukan diri mundur dari jabatannya.

"Berikutnya Menpora karena memang sudah menyatakan mundur di depan presiden terkait jabatannya di PSSI. Untuk posisi Menpora rasanya tetap bersama Golkar. Atau saya menduga-duga isu sebelumnya Menpora pernah ditawarkan untuk Ketua Umum Demokrat. Jadi akan menjadi menarik misalnya reshuffle Menpora tidak ditempati posisi Golkar tapi dilepas untuk AHY," tutupnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas