Kecewa Tak Diterima DPR, BEM SI Bakal Gelar Aksi Lebih Besar Tolak UU Cipta Kerja
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan ultimatum kepada DPR RI bahwa mereka akan menggelar aksi lebih besar lagi.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan ultimatum kepada DPR RI bahwa mereka akan menggelar aksi lebih besar lagi.
Koordinator Pusat BEM SI Hilmi Ash Shidiqi mengatakan, tak ada pihaknya yang diterima masuk untuk menemui perwakilan DPR RI.
Karena hal itu, Hilmi menuturkan, DPR RI tak mendengar suara rakyat, khususnya mahasiswa.
Hilmi menegaskan, para mahasiswa merasa sangat kecewa karena niat mereka untuk bertemu DPR RI ditolak.
"Pertama. Kami sangat kecewa terhadap seluruh anggota DPR yang hari ini tidak bisa menemui," kata Hilmi, saat ditemui dalan konferensi pers usai Aksi Tolak UU Ciptaker digelar, Kamis (30/3/2023) sore.
"Kami juga sangat kecewa atas kajian yang kita berikan tidak diterima (DPR RI)," sambungnya.
Baca juga: Aksi Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPR Tak Surut Meski Diguyur Hujan
Karena rasa kekecewaan itu, Hilmi mengatakan, BEM SI memberikan ultimatum kepada DPR RI bahwa mereka akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
"Kami berikan ultimatum kepada anggota DPR bahwa kami akan turun ke jalan dengan aksi massa yang lebih besar lagi," tegasnya.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang menggelar aksi menolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) menaiki pagar Gedung DPR RI.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, para mahasiswa menggeruduk Gedung DPR RI.
Bahkan puluhan dari ribuan mahasiswa yang berusaha masuk itu menaiki pagar pintu utama Gedung DPR RI.
Baca juga: Jelang Aksi BEM SI Tolak UU Cipta Kerja, Jalan Gatot Subroto Depan Gedung DPR/MPR Masih Lancar
Para mahasiswa laki-laki yang menaiki pagar itu bersama-sama menggaungkan kalimat "Revolusi" berulang kali.
Kalimat "Revolusi" diteriakkan bersamaan para mahasiswa yang menaiki pagar Gedung DPR RI menggoyang-goyangkan agar pagar hitam nan besar itu roboh.
Sementara itu, para mahasiswa juga tampak mencoret-coret tembok pagar Gedung DPR RI dengan cat semprot atau phylox.
Galih Riskiawan, selaku Ketua BEM Politeknik Negeri Jakarta sekaligus Korlap Aksi mengatakan, demo akan terus berlangsung sampai Ketua DPR RI Puan Maharani atau stafnya menemui mahasiswa.
"Kita sampai Puan Maharani bisa datang atau dari wakil ketua DPR 1 menemui kita," katanya, saat ditemui, Kamis sore ini.
Lebih lanjut, Galih menegaskan, para mahasiswa mengancam akan kembali menggeruduk Gedung DPR RI jika tuntutan agar UU Cipta Kerja dicabut tak kunjung dikabulkan.