Hadits Tentang Nuzulul Quran, Lengkap dengan Doa-doa yang Dipanjatkan saat Malam Nuzulul Quran
Inilah hadits yang menjelaskan tentang malam Nuzulul Quran, beserta doa-doa yang dipanjatkan saat Malam Nuzulul Quran.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut hadits yang menjelaskan tentang malam Nuzulul Quran.
Nuzulul Quran berasal dari bahasa Arab 'Nuzul' dan 'Quran' yang berarti diturunkannya Al-Quran.
Nuzulul Quran merupakan malam diturunkannya Al-Quran pertama kali kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril.
Melansir laman IAIN Madura, dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu ‘Abbas yang kemudian hadits ini dikeluarkan oleh Imam At-Tabbroni menjelaskan bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dalam 2 (dua) tahap.
Baca juga: Kapan dan Tanggal Berapa Malam Nuzulul Quran 2023? Berikut Penjelasan dan Keutamaannya
Tahap pertama yaitu diturunkan dari Lauhul Mahfudz menuju Baitul ‘Izzah.
Kemudian, tahap yang kedua diturunkan dari Baitil ‘Izzah ke Dunia kepada Rasulullah SAW secara beransur-ansur dan bertahap.
Adapun yang dimaksud diturunkannya Al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan itu adalah Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua hiro’ (wahyu pertama surat Al-‘Alaq) yaitu dari langit yang pertama ke Dunia.
Sedangkan Al-Qur’an yang diturunkan pada malam Lailatul Qodar itu adalah Al-Qur’an yang diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah.
Dikutip dari muhammadiyah.or.id, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir memberikan penjelasan dari Syaikhul Mufassirin, yaitu Imam At-Thabari yang menulis bahwa Al-Quran yang turun pada 10 hari bulan terakhir atau pada malam Lailatul Qadar itu adalah Al-Quran dalam bentuk tunggal atau utuh (jumlatan wahidatan).
Saat itu, Al-Quran turun dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia, namun belum diturunkan kepada Rasulullah SAW.
"Kemudian baru setelah itu Al-Quran turun dari langit dunia ke Nabi Muhammad SAW, itulah yang diyakini jumhur ulama pertama kali terjadi pada 17 Ramadhan. Al-Quran turun tidak jumlatan wahidatan, tapi berangsur-angsur selama kerasulan Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun," jelasnya.
Sehingga yang dimaksud dengan Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan adalah Al-Quran mulai turun dari langit dunia kepada Nabi Muhammad SAW tidak dalam jumlatan wahidatan tapi secara berangsur-angsur.
Baca juga: 6 Keutamaan Malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan
Sementara itu, disebutkan bahwa ditetapkannya tanggal 17 Ramadhan berasal dari penjelasan Al-Quran QS. Al Anfal ayat 41 yang mengisahkan tentang kemenangan umat Islam melawan kafir Quraisy di perang Badar tanggal 17 Ramadhan.
Al-Quran QS. Al Anfal ayat 41:
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Doa-doa yang Dipanjatkan saat Malam Nuzulul Quran
Pada Ramadhan 2023 ini, Nuzulul Quran jatuh pada Jumat malam, 7 April 2023.
Hal ini karena 17 Ramadhan jatuh pada Sabtu, 8 April 2023.
Ada banyak bacaan doa yang dapat dipanjatkan saat malam Nuzulul Quran.
Berikut doanya:
أَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ, وَاجْعَلْهُ لِي إِمَاماً, وَنُوْراً, وَهُدًى وَرَحْمَةً, أَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نَسِيْتُ, وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ, وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آناَءَ اللَّيْلِ, وَأَطْرَفَ النَّهَارِ , وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Allahummarhamni bil quran. Waj'alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rohman. Allahumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aaa-allaili wa'atrofannahaar waj'alhu li hujatan ya rabbal 'alamin.
Artinya: "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Alquran. Jadikan lah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkan aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan Semesta Alam."
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma Innaka ‘Afuwwun Tukhibbul Afwa Fa’fu ‘Anni.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha pemaaf dan engkau menyukai ampunan maka ampunilah aku."
atau doa yang lain:
Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur aan, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur aan.
Artinya: "Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al-Quran, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al-Quran, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al-Quran, selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al-Quran, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al-Quran."
Biasanya umat muslim memperingati Nuzulul Quran dengan berbagai cara, misalnya pengajian, tabligh akbar, atau acara peringatan Nuzulul Quran lainnya.
Namun, menurut Ustaz Wahid Ahmadi, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, tidak ada yang disyariatkan saat Nuzulul Quran.
Peringatan tersebut dibuat hanya untuk mengingat dan memaknai peristiwa bersejarah dalam Islam.
(Tribunnews.com/Latifah/Sri Juliati)