Populer Nasional: Potensi Duet Prabowo dan Erick Thohir - Harga Tas Istri Rafael Alun yang Disita
Berita populer nasional dalam 24 jam terakhir. Mulai dari potensi duet Prabowo Erick Thohir, hingga fakta dukun pengganda uang.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita nasional populer dalam 24 jam terakhir di Tribunnews.com.
Mulai dari mencuatnya wacana duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir sebagai Capres dan Cawapres 2024.
Duet Prabowo dan Erick dinilai berpotensi memenangkan Pilpres 2024.
Kemudian ada daftar harga tas mewah koleksi istri Rafael Alun Trisambodo yang disita KPK.
Lalu fakta terkait dukun pengganda uang di Banjarnegara yang diduga membunuh belasan korban juga menjadi berita populer.
Baca juga: Populer Internasional: Ukraina Ejek Klaim Rusia atas Bakhmut - Harga Dogecoin Melonjak
Untuk lebih lengkapnya, berikut sederet berita populer nasional dalam 24 jam terakhir:
1. Duet Prabowo-Erick Thohir Potensial
Duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir salah satu duet terkuat menuju Pilpres 2024.
Keduanya banyak dipilih masyarakat yang terekam dalam poling tahap kedua The Matchmaker.
Hasil poling The Matchmaker terbaru menunjukkan Prabowo-Erick Thohir berhasil meraih poling tertinggi dengan 15.408 poin.
Kondisi demikian membuat peluang keduanya maju pada Pilpres mendatang semakin terbuka lebar.
Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari duet Prabowo-Erick bisa saling mengisi.
Dia berpandangan kecocokan sosok Erick Thohir menjadi pasangan ideal bagi Prabowo Subianto lantaran memiliki modal mumpuni.
Dari sisi elektabilitas tidak dipungkiri Erick Thohir mampu tempati daftar cawapres teratas.
2. Fakta Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
T (45) alias Mbah Slamet, laki-laki paruh baya yang diketahui sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, diringkus polisi.
Selain menipu, Mbah Slamet ternyata juga melakukan pembunuhan kepada para korbannya.
Peristiwa tersebut terungkap setelah keluarga salah satu korban melaporkan kejadian ini ke polisi.
Dari rilis Polres Banjarnegara yang diterima Tribunnews, Senin (3/4/2023), Mbah Slamet berpura-pura menjadi dukun yang bisa menggandakan uang.
Apabila korban sadar ini adalah tindakan penipuan setelah ia memberikan uang, maka T alias Mbah Slamet tidak segan membunuhnya.
3. Dito Ariotedjo dan Angela Tanoe, Sosok Termuda di Kabinet Jokowi
Presiden Joko Widodo melantik Dito Ariotedjo, menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Dito menggantikan Zainudin Amali yang mundur dari kursi Menpora karena menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Pemilik nama lengkap Ario Bimo Nandito Ariotedjo itu lahir di Jakarta, 25 September 1990.
Saat ini, usianya baru menginjak 32 tahun.
Ini menempatkan Dito sebagai menteri termuda di pemerintahan Presiden Jokowi, menggeser predikat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Sementara itu, meski bukan menjabat menteri, nama Angela Tanoesoedibjo juga masuk sebagai anggota kabinet yang berusia muda.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini lahir pada 23 April 1987.
Saat dilantik menjadi Wamenparekraf 25 Oktober 2019, usia Angela Tanosoedibjo baru 32 tahun.
4. Daftar Harga Tas Mewah Istri Rafael Alun yang Disita KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus penerimaan gratifikasi melibatkan Rafael Alun Trisambodo.
Adapun di antara barang bukti yang diamankan tim penyidik KPK, yakni tas mewah diduga milik istri daro Rafael Alun Trisambodo, Ernie Meike Torondek.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, ada sekitar 68 buah tas yang disita pihaknya.
"Satu dompet, satu ikat pinggang, satu jam tangan. Tas 68 (buah), perhiasan 29. Juga ada uang dollar Amerika Serikat, Singapur, Euro, dan rupiah," ucap Ali, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023).
5. Brigjen Endar Priantoro Kecewa dengan Pimpinan KPK
Brigadir Jenderal Polisi Endar Priantoro mengaku kecewa dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pencopotannya sebagai Direktur Penyelidikan.
Endar Priantoro mengaku tidak mempunyai kesempatan untuk menanyakan langsung kepada lima pimpinan KPK mengenai polemik yang terjadi.
Bahkan, untuk berkomunikasi dengan Ketua KPK Firli Bahuri pun dia mengaku tidak pernah.
"Saya enggak pernah komunikasi (dengan Firli), saya dipanggil juga enggak pernah."
"Saya juga kecewa sekali dengan internal ya. Kalau memang kemarin lima pimpinan langsung bertemu saya, saya pengin tanya dong, saya sudah tiga tahun di sini (KPK) alasan (pemberhentiannya) apa. Gentle aja," kata Endar kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
"Saya hormat lah sama pimpinan. Kalau ada perbedaan pendapat atau apa ya itu kita punya hak dong. Kasih dong kesempatan," imbuhnya.
(Tribunnews.com)
