TNI Bantah Lakukan Teror hingga Intimidasi Ke Nindy Ayunda, Ini Faktanya
Hamim menyebut pihaknya saat itu ke kediaman Nindy karena mencari Dito Mahendra terkait senjata api ilegal.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI AD membantah tudingan artis Nindy Ayunda yang menyebut ada prajurit TNI yang meneror hingga mengintimidasi dirinya di kediamannya.
Diketahui akibat hal itu, Nindy meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
"Tidak ada teror, intimidasi atau ancaman dari TNI kepada Nindy Ayunda," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari dalam keterangannya, Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Kronologi Rumah Nindy Ayunda Diteror Puluhan Oknum TNI yang Mencari Dito Mahendra
Hamim menyebut pihaknya saat itu ke kediaman Nindy karena mencari Dito Mahendra terkait senjata api ilegal.
"Anggota TNI AD mendatangi alamat-alamat yang diduga didiami oleh Dito Mahendra untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api ilegal yang diklaim oleh Dito sebagai senjata dari Diponegoro Shooting Club," ucapnya.
Bahkan, lanjut Hamim, saat penyelidikan, pihaknya juga menemukan salah satu kendaraan di alamat tersebut menggunakan plat nomor dinas Kodam Jaya, sehingga diselidiki lebih lanjut.
"Jadi keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra dan plat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di alamat tersebut," ucapnya.
Baca juga: Dituding Nikita Mirzani Cari Kambing Hitam atas Kasus Dito Mahendra, Nindy Ayunda: Buat Apa?
Meski begitu, Hamim mengaku tak mempermasalahkan jika Nindy membuat laporan ke LPSK atas tudingan tersebut lantaran hal itu merupakan hak warga negara.
"kita perlu memaklumi bahwa seseorang yang sedang berhadapan dengan masalah, cenderung mencari peluang untuk menghindar, mengurangi atau mengalihkan perhatian publik dengan memunculkan atau membesar-besarkan masalah lain," tuturnya.
Klaim Kantongi Oknum TNI
Nindy Ayunda mengklaim dirinya telah mengantongi nama oknum TNI yang sempat mendatangi kediamannya beberapa waktu lalu.
Saat itu Nindy Ayunda mengaku rumahnya didatangi oleh puluhan oknum TNI berseragam.
"Saya sudah mendapatkan data-datanya orang itu pada malam itu ketuanya adalah inisalnya HS pangkatnya Letkol (Letnan Kolonel) satuannya infantri," kata Nindy Ayunda di Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kamis (6/4/2023).
Atas kejadian itu Nindy Ayunda juga telah melaporkan oknum TNI tersebut ke Puspom (Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia).
"Saya mendapatkan perlakuan seperti itu juga saya tidak bisa beribadah, sahur tisak tenang. Saya akhirnya melaporkan ke Puspon TNI by phone waktu itu. Akhirnya mereka datang ke rumah situsi udah clear baru (saya) evakuasi," ujar Nindy Ayunda.
Nindy Ayunda bahkan bingung dan khawatir mengapa oknum TNI tersebut bisa menghampiri rumahnya. Padahal dirinya mengklaim tidak melakukan tindakan yang merugikan negara.
"Jadi mereka melakukan itu pada saya, saya sendiri juga bingung saya ini kan warga sipil kalaupun saya melakukan tindakan kriminal yang harusnya menjalankan itu adalah polisi bukan oknum dari TNI," ucap Nindy Ayunda.
Selain melaporkan oknum TNI ke Puspom, wanita berusia 34 tahun ini juga telah mengadukan kasus tersebut ke LPSK untuk mendapat perlindungan sebagai korban intimidasi dan teror.
"Jadi makanya hari ini saya merasa keadaan saya juga tidak nyaman tidak tenang dan saya juga sulit bertemu anak-anak saya karena saya saat ini tidak ingin orang-orang itu tahu pergerakan saya kemana saja gitu loh," pungkas Nindy Ayunda.