Hari Paskah Menjadi Momentum untuk Memperkuat Toleransi Antar Umat Beragama
Momentum Paskah merupakan bentuk pengakuan atas keteladanan yang telah diwariskan sejak dulu kala dan dipercaya oleh umat Kristiani.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Agustiar Sabran mengucapkan selamat merayakan Paskah kepada para umat Katolik dan Kristiani, khususnya masyarakat di Kalimantan Tengah.
Dia mengatakan momentum Paskah merupakan bentuk pengakuan atas keteladanan yang telah diwariskan sejak dulu kala dan dipercaya oleh umat Kristiani.
"Saya ucapkan selamat merayakan Paskah Tahun 2023, semoga seluruh umat Katolik dan Kristiani makin maju dan kuat dalam kebersamaan dengan semua elemen bangsa dalam menjaga persatuan dan memajukan pembangunan bagi kemaslahatan bangsa, dan negara, dan khususnya dalam membangun kesejahteraan di Kalteng," ujar Agustiar melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/4/2023).
Selain itu, Agustiar mengatakan peringatan Paskah menunjukkan bahwa agama lahir sebagai instrumen pencerahan bagi umat manusia.
Baca juga: PDIP: Selamat Paskah, Dedikasi Kristus Dalam Karya Penyelamatan, Perkuat Semangat Pengabdian
Menurutnya, Paskah telah menunjukkan kesejatian pengorbanan dan pelayanan yang tulus dalam merentangkan jalan keselamatan .
"Sehingga di balik itu, momentum sakral ini membuktikan bahwa ajaran agama lahir sebagai instrumen pencerahan bagi seluruh umat manusia," kata Agustiar.
"Siapapun orangnya, kita sebagai manusia adalah pelayan bagi sesama. Kehidupan yang rukun dan harmonis hanya bisa tercipta dalam suasana kebersamaan dan perasaan yang empati terhadap penderitaan orang lain," tambah Agustiar.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu juga mengajak masyarakat menjadikan peringatan Paskah ini sebagai momentum yang tepat untuk mempererat kesatuan dan persatuan antar umat beragama.
Apalagi, perayaan hari spesial tiga agama berlangsung secara berdekatan. Yakni puasa Ramadan bagi umat Islam yang saat ini masih berlangsung.
Lalu Nyepi Tahun Baru Saka 1945 bagi umat Hindu, dan Paskah untuk umat Katolik dan Kristiani.
"Saya berharap melalui momentum Perayaan Paskah, lintas umat beragama terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga kerukunan antar umat beragama, membangun kesatuan dan keutuhan nasional," tutur Agustiar.
Baca juga: Seruan Paskah, Kemenag Ajak Umat Kristiani Jaga Kerukunan dan Kedamaian
"Harapan tentang masa depan kehidupan yang lebih aman dan damai, saling memelihara dan melayani, bahkan berkorban demi kepentingan yang lebih besar, tanpa perbedaan golongan, agama maupun ras," jelasnya.
Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan ini mengingatkan pesan Bung Karno bahwa bangsa Indonesia adalah kesatuan dari barat sampai kepulauan timur.
"Seperti kata Bung Karno, Persatuan dan kesatuan adalah satu-satunya cara agar bangsa ini lepas dari hinaan serta penindasan bangsa lain. Bangsa Indonesia ini seperti sapu lidi yang terdiri dari beratus-ratus lidi. Jika tidak diikat akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan," ucapnya.
"Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat, menjadi satu, mana ada manusia yang bisa mematahkan sapu lidi yang sudah diikat. Jikalau kita bersatu, jikalau kita rukun, kita menjadi kuat kesatuan sikap dan tindakan," tegas Agustiar.