Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pidato Anas Urbaningrum: Tidak Boleh Pertandingan Nanti Pakai Teknik Lama Nabok Nyilih Tangan

Anas Urbaningrum memberikan pidato usia bebas dari Lapas Klas I Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pidato Anas Urbaningrum: Tidak Boleh Pertandingan Nanti Pakai Teknik Lama Nabok Nyilih Tangan
Facebook Tribun Bogor
Anas Urbaningrum berpidato di depan pendukungnya di halaman Lapas Sukamiskin Bandung, Selasa (11/4/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberikan pidato usia bebas dari Lapas Klas I Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

Di depan ratusan simpatisannya, Anas Urbaningrum menyampaikan sejumlah hal.

Termasuk menyampaikan beberapa kali permohonan maaf.

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini (di dalam Lapas) akan mati membusuk. Kalau ada yang berpikir di tempat ini saya jadi bangkai fisik dan bangkai sosial. Minta maaf, Alhamdulillah tidak tidak terjadi," ujar Anas.

Dengan dukungan keluarga dan sahabat, Anas mengaku  bisa hidup tegak berdiri hingga sekarang di depan Lapas Sukamiskin.

"Saya hadir di sini sadar, sehat dan waras," ujarnya.

Baca juga: Sambut Anas Urbaningrum di Lapas Sukamiskin, Kader HMI: Mas Anas Pulang untuk Kebaikan

Dia juga  mohon maaf kalau ada yang berpikir waktu lama dia dipenjara 9 tahun 3 bulan bisa memisahkan dirinya dengan sahabat seperjuangan .

Berita Rekomendasi

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir pisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai," ujarnya.

Dia juga memohon maaf kalau ada yang susun skenario besar dengan dimasukkan dalam waktu lama di penjara menganggap bahwa Anas sudah selesai.

"Skenario boleh besar, kuat, dan boleh hebat tapi sehebat apapaun sekuat apapun sernci apapun seknario manusia tidak mampu kalahkan skenario Tuhan," katanya.

Anas mengatakan ingin berpikir ke depan sekaligus permohonan maaf.

"Dan mohon maaf kalau ada berpikir saya keluar bebas dan lahirkan permusuhan, saya katakan tidak. Saya tidak ada kamus pertentangan dan permusuhan," ujarnya.

Dikatakan bahwa dalam kamusnya hanya ada perjuangan keadilan.

"Kalau ada perjuangan keadilan ada merasa termusuhi mohon maaf saya tidak hobi bermusuhan tapi konseukensi perjuangan keadilan," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas