AS dan Filipina Latihan di Laut China Selatan, Panglima TNI: Kalau di ZEE Tidak Izin, Akan Kami Usir
Panglima TNI menanggapi latihan militer yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Filipina di Laut China Selatan yang dimulai pada Selasa (11/4/2023).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menanggapi latihan militer yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Filipina di Laut China Selatan yang dimulai pada Selasa (11/4/2023).
Yudo Margono mengatakan latihan tersebut tidak berada di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
Ia juga yakin kedua negara tersebut tidak akan melakukan latihan di ZEE.
"Latihannya enggak di wilayah ZEE kita, dia pasti enggak akan berani latihan di wilayah ZEE kita. Karena memang sesuai ketentuan internasional apabila mereka akan melaksanakan latihan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif maupun teriorial nggak mungkin, karena melanggar kedaulatan. Di ZEE pasti akan izin dulu, kalau nggak izin akan kita usir," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap pada Kamis (13/4/2023).
Yudo Margono juga yakin kedua negara tersebut sangat memahami aturan tersebut.
Selain itu, kata dia, selama ini pimpinan militer kedua negara juga melakukan komunikasi intens dengan Yudo Margono dan jajaran petinggi TNI.
"Karena memang saya yakin mereka sangat tahu, mereka kan selama ini kan sering berhubungan dengan kita, baik panglimanya maupun kepala staf angkatannya selalu intens melakukan komunikasi. Jadi nggak mungkin mereka akan masuk ke wilayah ZEE maupun di teritorial kita," kata dia.
"Kalau dia latihan di laut bebas di utara Zona Ekonomi Ekslusif ya silahkan haknya mereka. Tapi ketentuan latihan harus izin. Kalau nggak izin berarti akan melanggar, ini saya kira mereka sudah paham," kata Yudo.
Baca juga: China-Filipina Memanas, Presiden Marcos Jr Desak Militer Fokus di Laut China Selatan
Diberitakan Kompas.com, Amerika Serikat dan Filipina meluncurkan latihan militer gabungan terbesar mereka pada Selasa (11/4/2023).
Sebanyak hampir 18.000 tentara mengambil bagian dalam latihan tahunan yang dijuluki Balikatan atau "bahu bahu" dalam bahasa Tagalog tersebut.
Latihan diadakan ketika kedua sekutu lama itu berusaha melawan keagresifan China yang semakin meningkat di kawasan Indo-Pasifik.
AS berjanji membela Filipina di Laut China Selatan yang penuh sengketa.
Dilansir dari AFP, latihan kali ini untuk pertama kalinya akan mencakup latihan tembakan langsung di Laut China Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh China.
Latihan perang yang akan berfokus pada peningkatan pertahanan maritim dan pesisir itu nyatanya dilakukan setelah China baru saja mengakhiri latihan militer selama tiga hari di sekeliling Selat Taiwan.
Baca juga: Pesawat Angkatan Laut AS Diadang Jet Tempur China saat Berpatroli di Atas Laut China Selatan