Bima Yudho Kritik Kondisi Lampung, Komisi III DPR : Tangkap Aspirasinya, Bukan Orangnya
Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari, merespons soal influencer Tik Tok Bima Yudho
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari, merespons soal influencer Tik Tok Bima Yudho yang mengaku mendapat ancaman setelah melakukan kritik terhadap Pemda Lampung.
Tak hanya ancaman, Bima disebut juga dilaporkan ke kepolisian.
Menurut Tobas, kritik Bima adalah upaya agar Lampung bisa menjadi lebih baik
"Bima sedang memberikan pesan dan itu adalah aspirasi. Karena itu, tangkaplah aspirasi itu, jangan berpikir untuk menangkap orangnya," kata Taufik kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).
Legislator Partai NasDem itu menyebut kritikan dari Bima tersebut tidak perlu direspons secara berlebihan.
Baca juga: Tanggapi Kasus Bima Yudho Kritik Lampung, Sekjen PDIP: Jalan di Lampung Kalah Jauh dari Aceh
Pasalnya, apa yang dikatakan Bima merupakan bentuk kepedulian warga terhadap kondisi kampungnya.
Tobas yang juga anggota dewan Dapil Lampung, sepakat bahwa kondisi Lampung, terutama kondisi infrastruktur jalannya, sangat sesuai dengan apa yang dikatakan Bima.
Tobas pernah berkeliling Lampung sampai ke pelosok-pelosok, naik turun gunung dan lembah, masuk keluar hutan, menyusuri pesisir pantai dan masuk ke daerah terpencil yang sulit dijangkau.
"Saya mengalami sendiri sulitnya medan yang harus ditempuh karena banyak jalan rusak. Karena itu saya mengafirmasi keluhan masyarakat, yang juga dikeluhkan Bima, yakni masih sangat banyak jalan rusak yang menyulitkan akses kehidupan masyarakat," katanya.
Baca juga: Sosok Bima Yudho Saputro, Pemilik Akun TikTok Awbimax Reborn, Viral karena Kritik Pemerintah Lampung
"Jalan yang rusak ataupun belum terbangun secara memadai ini mulai dari jalan desa, jalan kabupaten dan jalan provinsi. Ada beberapa jalan negara yang rusak di beberapa tempat namun tidak banyak, mayoritas masih baik," ujar Tobas
Saat Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja bersama Polda Lampung pada Jumat (14/4/2023) lalu, Tobas telah meminta pihak kepolisian untuk tidak melanjutkan proses hukum terhadap laporan kepada Bima.
"Terlalu banyak membuang energi yang tidak dibutuhkan jika memproses persoalan seperti ini. Justru sebaliknya kita semua yang menjalankan amanah rakyat Lampung harus melihat ini sebagai aspirasi sekaligus pengingat agar kita bekerja lebih baik," kata dia
"Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika merespons positif masukan yang saya sampaikan. Semoga semua pemangku kebijakan dapat menjadikan keluhan yang tersampaikan melalui viralnya pernyataan Bima sebagai penyemangat untuk selalu mendengar, mengkaji dan merespon berbagai keluhan dengan tindakan konkrit," tandas Tobas.
Sebelumnya, Bima Yudho, Tiktokers asal Lampung yang saat ini menempuh pendidikan di Australia mengaku keluarganya di rumah mendapat intimidasi oleh pihak tertentu.
Diduga intimidasi itu imbas dari viral video kritikannya terhadap kondisi Provinsi Lampung yang disampaikan lewat akun media sosial Tiktok @Awbimax Reborn.
Dalam konten Tiktok itu, Bima membuat presentasi yang membahas sejumlah faktor mengapa Provinsi Lampung tidak maju-maju. Empat poin dari presentasinya antara lain infrastruktur terbatas seperti proyek pemerintah mangkrak, jalanan selalu rusak; sarana pendidikan dan siswa titipan; tata kelola lemah yang mengakibatkan korupsi; hingga Provinsi Lampung yang terlalu bergantung pada sektor pertanian.
Bahkan gara-gara kritikannya itu, Bima dilaporkan ke polisi oleh seseorang bernama Ginda Ansori.