Sahabat Anas Urbaningrum: Duren Sawit Terbuka Pintunya Buat SBY
Sahabat Anas Urbaningrum merespons pernyataan Ketua BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sahabat Anas Urbaningrum merespons pernyataan Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron.
Herman Khaeron mengatakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbuka jika Anas Urbaningrum ingin datang ke Cikeas Bogor.
Cikeas merujuk pada kediaman pribadi SBY.
"Jika ada kesadaran Pak SBY untuk bertemu AU (Anas Urbaningrum) dan minta maaf, mungkin saja Duren Sawit terbuka pintunya buat Pak SBY. Saya tidak bisa pastikan. Cuma setahu saya, AU bukan tipe pendendam dan baperan," kata Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaingrum, Muhammad Rahmad dalam keterangan yang diterima, Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Heran Dituduh Adu Domba Anas Urbaningrum dan Demokrat, Bapilu PKN: Jangan Baper, Elektabilitas Turun
Meskipun begitu, Rahmad mengatakan, apa yang diucapkan Herman Khaeron belum bisa dianggap mewakili Cikeas.
"Tapi kita kan belum tahu apa omongan Herman itu bisa mewakiki Cikeas. Itu masih perlu diverifikasi," ucapnya.
"Jangan sampai Herman itu cuma klaim klaim atas nama Cikeas, padahal tujuannya cuma cari muka saja di depan Pak SBY," lanjut dia.
Baca juga: Anas Urbaningrum Diyakini Tak Ingin Cari Musuh, Disebut Dapat Kritik karena Gede Pasek dan Moeldoko
Ia pun menuding dalam kasus Anas Urbaningrum, pihak SBY yang seharusnya meminta maaf.
"Kalau dari rangkaian proses politik dan hukum terkait AU, jelas pihak yang bertindak jahat adalah Pak SBY. Normalnya yang berlaku jahat dan khianat yang harusnya minta maaf. Masa yang dijahati malah diminta datang minta maaf? Herman perlu mikir dikit," katanya.
Sebelumnya Herman Khaeron menuding Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Demokrat kubu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) mengadu domba Anas Urbaningrum.
Baca juga: Politisi Demokrat Kasihan Lihat Anas Urbaningrum Banyak Dikritik di Medsos
"Ini kan hanya diadu domba saja apakah itu oleh kubu PKN maupun kubu Moeldoko," kata Herman Khaeron di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Herman mengatakan selepas keluar penjara, Anas tidak menyampaikan apapun sebagaimana yang disebut-sebut selama ini.
Dia meminta agar PKN dan kubu Moeldoko tak mengadu domba Anas dengan Partai Demokrat.
"Sehingga berhentilah kubu Moeldoko dan PKN untuk terus mengadu domba keberadaan Anas terhadap Partai Demokrat, tidak ada masalah gitu," ujar Herman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.