Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi I DPR Dorong Evaluasi Menyeluruh Kebijakan Keamanan di Papua

Prajurit TNI gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Mugi-Map Kab Nduga Papua harus jadi momentum evaluasi keamanan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Komisi I DPR Dorong Evaluasi Menyeluruh Kebijakan Keamanan di Papua
Kolase Tribunnews/ist/surya/TribunPapua
Kolase foto Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023) dan pimpinan KKB Egianus Kogoya, yang menjadi dalang penyerangan terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Nduga. Egianus Kogoya, Pimpinan Kelompok Kriminal Bersejata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyampaikan belasungkawa atas gugurnya prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin, dalam kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Mugi-Map Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

Menurut Christina peristiwa tersebut harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh kebijakan keamanan di Papua.

"Kesempatan ini sebaiknya menjadi momentum evaluasi secara menyeluruh kebijakan keamanan di Papua," kata Christina saat dikonfirmasi wartawan, Senin (17/4/2023).

Legislator Partai Golkar ini berpendapat, perlu ada kebijakan jelas dari pemerintah pusat.

Sebab faktanya eskalasi gangguan keamanan di Papua tidak bisa lagi diselesaikan dengan cara-cara biasa seperti yang dilakukan selama ini.

"Pertanyaannya apakah kebijakan itu sudah dirumuskan pemerintah? Atau mungkin ada tapi bersifat parsial dalam skala kecil untuk merespon kasus demi kasus saja?" ujar Christina.

Christina menilai peta besar solusi gangguan keamanan di Papua harus segera dirumuskan. 

Berita Rekomendasi

Dia tidak ingin ada prajurit lagi yang gugur dan jangan lagi jatuh lebih banyak korban warga sipil.

"Kebijakan ini sangat penting dirumuskan karena selama ini TNI digerakkan di Papua untuk mendukung operasi penegakan hukum oleh Polri," tandasnya.

Baca juga: KKB Papua Klaim Tembak 9 Prajurit di Papua, Mabes TNI Tegas Membantah: Cuma Satu Prajurit yang Gugur

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan jenazah prajurit dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) Pratu Miftahul Arifin masih berada di jurang kedalaman 15 meter.

Almarhum Arifin gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023).

"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter)," kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Minggu (16/4/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas