Panglima TNI Naikkan Status Operasi di Nduga jadi Siaga Tempur, Tidak Ada Penambahan Pasukan
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi di Nduga, Papua Pegunungan menjadi siaga tempur, dan akan melakukan rotasi pasukan
Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Garudea Prabawati
Akibat penyerangan tersebut satu orang prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (16/4/2023).
"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya, dikutip dari YouTube Puspen TNI.
KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya diduga menjadi dalang penyerangan tersebut.
Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang juga mengatakan pihaknya berhasil merampas sembilan pucuk senjata api.
"Pasukan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati sembilan anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," kata Sebby Sambom, Minggu.
Menurutnya, pihaknya bertanggung jawab atas gugurnya sembilan anggota TNI tersebut.
Dia juga mengatakan, penyerangan tersebut dilakukan oleh Egianus Kogoya dan pasukannnya.
"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya, dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," ujarnya.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang/Tribun-Papua.com Hendrik Rikarsyo Rewapatara)