Cuaca Panas di Indonesia, Pakar: Lansia dan Anak Jadi Kelompok Rentan
Di Indonesia, tepatnya di Ciputat, Tangerang Selatan, suhu maksimum harian pekan lalu tercatat mencapai 37,2॰C di stasiun BMKG.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau "heatwave".
Di Indonesia, tepatnya di Ciputat, Tangerang Selatan, suhu maksimum harian pekan lalu tercatat mencapai 37,2॰C di stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Terkait hal ini, Pakar Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman mengungkapkan jika situasi ini bisa menjadi ancaman serius khususnya pada orang lanjut usia dan anak-anak.
"Khususnya pada lansia, dan anak. Dua kelompok ini adalah kelompok rentan dengan suhu esktrim seperti ini," ungkap Dicky pada keterangannnya, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Tips Hadapi Cuaca Panas Tak Biasa dari Kemenkes: Gunakan Sunscreen
Suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dan peningkatan penyakit lain.
Selain itu, cuaca panas juga dapat meningkatkan risiko perburukan. Situasi ini juga berdampak pada masyarakat secara umum.
Dengan suhu panas seperti itu aktivitas menjadi sangat terbatas atau alami gangguan. Bisa saja berisiko menyebabkan kecelakaan kerja atau kecelakaan di lalu lintas karena panas.
Di sisi lain, kebutuhan energi meningkat jauh lebih tinggi, khususnya pada pengaturan suhu seperti pendingin ruangan.
"Juga berdampak pada masyarakat kelompok bawah yang tidak memiliki akses pengatur suhu ruangan. Kualitas tidur kurang, berdampak sosial secara mental. Kalau suhu panas, emosi lebih tidak stabil," paparnya lagi.
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan jika cuaca panas juga tidak hanya akan berdampak pada aspek kesehatan.
Misalnya, cuaca panas ini bisa berdampak pada pertanian dan peternakan.
"Bisa membuat kekeringan, akhirnya sulit air dan sebagainya. Tentu berdampak pada ketersediaan suplai makanan," pungkasnya.