Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dijagokan GMPI Dampingi Ganjar, Gus Yaqut Pilih Fokus sebagai Menag

Pemberian dukungan kepada tokoh tertentu, adalah hal wajar dan menunjukkan praktik demokrasi yang berjalan baik

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dijagokan GMPI Dampingi Ganjar, Gus Yaqut Pilih Fokus sebagai Menag
Warta Kota/Yulianto
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaksanakan konferensi pers Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah di Auditorium HM Rasjidi (Kemenag), Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023). Pemerintah melalui Kemenag menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu (22/4/2023). Warta Kota/YULIANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan akan fokus pada tugasnya sebagai menteri.

Ia  sama sekali tak berpikir untuk masuk dalam kontestasi Pilpres 2024

Penegasan Yaqut tersebut disampaikan merespons banyaknya dukungan kepadanya untuk dipasangkan dengan calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo

Dukungan terakhir antara lain disampaikan oleh Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI).

"Sampai detik ini yang ada dalam benak saya adalah bagaimana mengemban amanah yang diberikan oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai menteri agama dengan sebaik-baiknya. Sebagai pembantu beliau, saya hanya tegak lurus kepada Presiden Jokowi," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

"Tidak pernah memikirkan cawapres atau target politik lainnya," sambung dia.

Baca juga: Pengamat: Erick Thohir Terbuka Jadi Cawapres Ganjar atau Prabowo, Kalau Sandiaga Hanya dengan Ganjar

BERITA REKOMENDASI

Sebagai bentuk komitmennya untuk totalitas membantu Presiden Jokowi, Gus Yaqut bahkan memutuskan untuk tidak mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Plieg 2024.

Dia mengakui tidak mudah untuk membuat keputusan ini.

Namun karena diniati ingin mengabdi kepada negara dengan sepenuh hati, pilihan ini dianggapnya sebagai opsi terbaik. 

"Saya hanya ingin fokus dan tidak terbagi-bagi. Sejak awal ketika diberi mandat ini oleh Presiden Jokowi pada Desember 2020 saya pribadi sudah berjanji akan totalitas mengemban tugas dari Presiden sebagai Menag sampai akhir," ujarnya.

Atas santernya dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi cawapres akhir-akhir ini, Gus Yaqut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya. 


Pemberian dukungan kepada tokoh tertentu, menurutnya, adalah hal wajar dan menunjukkan praktik demokrasi yang berjalan baik.  

"Sekali lagi terima kasih dukungannya, seperti dari sahabat-sahabat GMPI. Saya meyakini Indonesia memiliki stok pemimpin muda berkualitas dan berpengalaman yang sangat  melimpah. Termasuk dari NU juga banyak. Mereka tidak akan pernah meminta jabatan tertentu, tapi jika mendapat amanah insyaAllah siap untuk mengembannya," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini. 

Gus Yaqut juga optimistis Pilpres 2024 akan berlangsung lebih demokratis. 

Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa dalam melihat perbedaan pandangan dan pilihan dalam perpolitikan.

Dia juga berharap, penggunaan identitas keagamaan untuk kepentingan politik praktis bisa dicegah. 

"Ada kepentingan bangsa ini yang lebih penting dan luas untuk terus diperjuangkan bersama, yakni terwujudnya persatuan nasional dan masyarakat yang semakin sejahtera. Maka, sayang sekali jika jalinan yang sudah kokoh ini tercederai oleh kepentingan politik jangka pendek," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas