Golkar Digadang Akan Gabung ke KKIR usai PPP Usung Ganjar Sebagai Capres, KIB Bubar Jalan?
Gerindra dan Golkar sudah lebih dari cukup untuk mengusung Prabowo dan Airlangga. Karena itu, hal terjelek, Gerindra kemungkinan koalisi dengan golkar
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga menilai adanya potensi Partai Golkar bakal gabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra dan PKB.
Kemungkinan itu bisa terjadi usai PPP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Peluang kepindahan tersebut kata Jamiluddin bahkan terlihat besar, terlebih jika Prabowo Subianto sebagai pentolan di Gerindra mau memberikan kursi Cawapres untuk Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar.
"Peluang terbesar Golkar yang akan bergabung ke KKIR. Peluang itu akan diambil Golkar bila Prabowo Subianto menggaransi Airlangga menjadi cawapres," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Kamis (27/4/2023).
Dengan begitu, maka diprediksi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP akan bubar di tengah jalan sebelum pertarungan pemilu.
Sebab, Jamiluddin juga meyakini bahwa ada kemungkinan dari PAN yang akan berlabuh ke koalisi lain, termasuk dengan PDIP.
"Sementara PAN berpeluang juga berlabuh ke PDIP. Apalagi kalau Erick Thohir berhasil mereka ajukan ke PDIP sebagai cawapres," ucap dia.
"Selain itu, PAN ini partai yang sangat bergantung ke Presiden Jokowi. Kalau Jokowi meminta PAN ke PDIP, PAN tak akan punya keberanian untuk menolaknya," sambung Jamiluddin.
Hanya saja, dirinya menyebut peluang itu masih sebatas kemungkinan, terkait kondisi kedepannya, kata dia, tinggal mengikuti proses dinamika politik yang ada.
Pasalnya, jika Golkar hanya bergabung dengan Gerindra-pun perolehan suara untuk mengusung calon presiden dinilai cukup.
Oleh karenanya kata dia, kemungkinan berlabuhnya Golkar ke Gerindra tanpa PKB sekalipun masih terbuka.
"Gerindra dan Golkar sudah lebih dari cukup untuk mengusung Prabowo dan Airlangga. Karena itu, hal terjelek, Gerindra kemungkinan akan berkoalisi dengan Golkar," ucap dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya memberi sinyal partainya akan berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2024.
Hal itu selepas PPP mengumumkan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.