Profil Chairil Anwar, Sastrawan Indonesia yang Wafatnya Diperingati sebagai Hari Puisi Nasional
Berikut profil Chairil Anwar, seorang sastrawan dan penyair Indonesia yang telah menghasilkan 96 karya sastra, 70 di antaranya puisi
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Profil Chairil Anwar, seorang sastrawan dan penyair Indonesia yang dikenal dengan karakternya yang khas.
Chairil Anwar juga merupakan pelopor dari munculnya angkatan sastra Indonesia, Angkatan 45.
Dijuluki 'Bintang Jalang', Chairil Anwar telah menciptakan 96 karya sastra, 70 di antaranya sebuah puisi.
Puisi-puisi karyanya hingga kini masih terus dibacakan di berbagai perlombaan mengenai sastra.
Julukan 'Bintang Jalang' ini berasal dari karya puisinya yang berjudul 'Aku'.
Lantas, bagaimana profil Chairil Anwar?
Baca juga: Sejarah Hari Puisi Nasional, Bertepatan dengan Wafatnya Sastrawan Indonesia, Chairil Anwar
Profil Chairil Anwar
Dikutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia, Chairil Anwar lahir pada 22 Juli 1922, di Medang, Sumatera Utara.
Chairil Anwar merupakan anak yang berasal dari Payakumbuh, ayahnya bernama Teoloes bin Haji Manan yang memiliki pekerjaan sebagai ambtenar di jaman Belanda dan menjadi Bupati Rengat di jaman Republika tahun 1948.
Kemudian, ibunya bernama Saleha yang biasa dipanggil Mbak Leha.
Selain itu Chairil Anwar pun masih memiliki hubungan persaudaraan dengan Perdana Menteri pertama di Indonesia, Sutan Syahrir.
Chairil Anwar menghabiskan masa kecilnya di Medan dan berpindah ke Jakarta.
Diketahui, awal pendidikan Chairil Anwar ditempuh di Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS) atau setara dengan SD di Medan.
Setelah lulus, Chairil Anwar melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang setara dengan SMP, namun ia hanya bertahan selama setahun saja.