Profil Thomas Djamaluddin, Peneliti BRIN yang Dipolisikan Muhammadiyah, Dianggap Sebar Kebencian
Inilah profil Thomas Djamaluddin, peneliti BRIN yang dipolisikan Muhammadiyah, terkait kasus dugaan ujaran kebencian dan pengancaman pembunuhan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
Thomas Djamaluddin baru meninggalkan Cirebon pada 1981 setelah diterima tanpa tes di ITB melalui PP II (Proyek Perintis II), sejenis PMDK (Penelusuran, Minat, dan Kemampuan).
Di ITB, Thomas Djamaluddin memilih Jurusan Astronomi,.
Hingga kini dirinya menjadi peneliti Astronomi-Astrofisika Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Minta Maaf
Thomas Djamaluddin, dianggap membuat pernyataan kontroversial di media sosial terkait perbedaan waktu 1 Syawal antara Muhammadiyah dan pemerintah.
Ia mengkritisi soal kriteria wujudul hilal yang dianggap telah usang secara astronomis.
Namun dirinya memberikan klarifikasi bahwa tak ada tendensi apapun soal sikapnya tersebut pada warga Muhammadiyah.
Thomas Djamaluddin pun telah menyampaikan permintaan maaf kepada warga Muhammadiyah melalui unggahan di akun Facebook-nya pada Selasa, 25 April 2023.
Baca juga: Alasan Muhammadiyah Surabaya Laporkan Dua Oknum BRIN, Tempuh Jalur Hukum Meski Sudah Meminta Maaf
"Dengan tulus saya memohon maaf kpd Pimpinan dan warga serta teman2 Muhammadiyah. Semoga kesatuan ummat bisa segera terwujud," tulis Thomas Djamaluddin pada unggahannya.
Dia mengaku tidak memiliki kebencian atau kedengkian terhadap organisasi Muhammadiyah. Dia juga mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan aset bangsa yang luar biasa.
Thomas Djamaluddin meminta maaf kepada warga Muhammadiyah atas pernyataannya yang memicu kegaduhan.
Ia mengakui, tidak punya niat memojokan Muhammadiyah.
"Tidak ada persepsi seolah saya memojokkan Muhammadiyah. Dengan tulus saya memohon maaf kepada Pimpinan dan warga serta teman-teman Muhammadiyah. Semoga kesatuan ummat bisa segera terwujud," kata dia dalam keterangannya dikutip Rabu (26/4/2023).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Rina Ayu Panca Rini)