Survei Indikator Politik Catat Kepercayaan Publik Tertinggi ke TNI, Sedangkan Parpol & DPR Terendah
Ini tertuang dalam hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia yang dilakukan secara virtual, pada Minggu (30/4/2023).
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepercyaan publik terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) tercatat masih paling tinggi. Sementara partai politik berada pada posisi paling akhir
Ini tertuang dalam hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia yang dilakukan secara virtual, pada Minggu (30/4/2023).
Dalam survei yang dilakukan pada periode 11-17 April 2023 tersebut terlihat TNI mendapat angka 94,45 dalam hal kepercayan publik. Posisi selanjutnya, ada Presiden yang mendapat angka 92,8.
Sementara peringkat akhir dan dua terakhir ditempati partai politik dan lembaga DPR 61,8 dan 63,4.
“Trust terhadap partai politik konsisten paling bawah. Jadi stabil, stabil paling bawah. Jadi ini penting karena prtai politik punya kewenangan sangat besar dalam republik ini. Mulai dari pencapresan, pemilihan Ketua KPK, Kapolri, Panglima TNI, tetapi trust nya paling rendah,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi.
Menurutnya, ini bukan hal yang baik. Sebab partai politik merupakan etalase demokrasi. Namun dalam hal ini, posisinya justru paling bawah dalam hal kepercayaan publik.
Baca juga: Survei Indikator: Ganjar Pranowo Unggul Tipis dari Prabowo, Anies Susul di Peringkat Tiga
“Jadi seharusnya trust publik itu tinggi terhadap lembaga demokrasi. Karena kalau trust publik rendah terhdap lembaga demokrasi, jangankan kebijakan yang buruk, kebijakan yang baik pun akan dipersoalkan oleh publik,” katanya.
Selanjutnya lembaga Pengadilan dengan angka kepercayaan publik sebesar 80,6, disusul dengan Kepolisian dengan angka 73,2.
Urutan berikutnya ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatatkan 72,4 dalam hal kepervayaan publik, diikuti Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) masing-masing di angka 71,5 dan 71,3.
Adapun survei ini dilakukan pada periode 11-17 April 2023. Kemudian populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menilah ketika survei dilakukan.
Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sample adalah sebanyak 1.220 orang.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional dan toleransi kesalahan atau margin of error (MOE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih telah diwawancarai dengan tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.