Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Bocah 9 Tahun di Gresik Tewas Dibunuh Ayahnya, Sempat Tulis Surat Selamat Tinggal

Secarik kertas bertuliskan "selamat tinggal Airin" dengan gambar empat orang bocah itu ditemukan di kamar korban.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Fakta-fakta Bocah 9 Tahun di Gresik Tewas Dibunuh Ayahnya, Sempat Tulis Surat Selamat Tinggal
Kolase Tribunnews.com: Istimewa/TribunJatim.com dan Tribun Jatim Network/Willy Abraham
(Kiri) Muhammad Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan tega menghabisi nyawa anaknya dan (Kanan) Surat yang ditulis korban beberapan jam sebelum dibunuh ayahnya. 

Berdasarkan keterangan Afan, ia membenarkan anaknya sempat menggambar kertas itu saat malam terakhir, sebelum dibunuh.

Gambar itu, kata Afan, bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya.

"Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea," demikian tulisan pada gambar tersebut.

Baca juga: Pesan Mengharukan Bocah 9 Tahun di Gresik Sebelum Tewas Ditusuk Ayah Kandung: Selamat Tinggal

Tak Sanggup Biayai Anak

Mengutip TribunJatim.com, mengaku tak sanggup membesarkan putrinya, Afan pun tega menghabisi nyawa anaknya.

Dari pengakuannya, Afan bekerja di sebuah tempat konveksi.

Adapun besaran gajinya hanya Rp 300 ribu.

BERITA TERKAIT

Dengan penghasilan itu, ia mengaku tidak cukup untuk membesarkan Z yang berusia sembilan tahun dan masih duduk di bangku kelas 2 SD.

Sementara, sang istri dikabarkan sudah meninggalkan rumah sejak Rabu (26/4/2023) lalu, sebelum insiden nahas ini terjadi pada Z.

"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp 300 ribu," ujar Afan, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Cerita di Balik Ayah Bunuh Anak di Gresik, Korban Tulis Pesan Perpisahan untuk Teman, Berikut Isinya

Tak Menyesal

Dari pengakuannya, Afan tidak menyesali perbuatannya.

Ia bahkan mengaku dalam kondisi sadar saat menghabisi nyawa anak kandungnya itu.

Saat diperiksa, Afan juga membuktikan dirinya tidak dalam pengaruh narkoba.

Adapun alasan Afan menghabisi nyawa putrinya sendiri supaya anaknya masuk surga.

"Saya sadar. Anak saya masih kecil tidak punya dosa agar masuk surga. Kalau ibunya tidak pantas masuk surga," kata Afan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Nuryanti)(TribunJatim.com/Willy Abraham)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas