Tak Berpihak Kepada Buruh, Prabowo Subianto Tidak Diundang Peringatan May Day 2023
Prabowo Subianto dianggap tak berpihak pada buruh atau kelas pekerja. Sebab, dia dituding mendukung pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker)
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dianggap tak berpihak pada buruh atau kelas pekerja. Sebab, dia dituding mendukung pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker).
Tudingan itu disampaikan oleh pimpinan Partai Buruh dalam acara peringatan May Day 2023.
Oleh karena itulah, ketum partai yang merangkap Menteri Pertahanan itu tak diundang dalam peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional 2023.
"Untuk Pak Prabowo memang kami sudah memutuskan tidak mengundang karena katanya setuju dengan Omnibus Law," ujar Said Iqbal, Presiden Partai Buruh kepada awak media dalam peringatan May Day 2023 di Istora Senayan pada Senin (1/5/2023).
Selain itu, Prabowo juga memang tak termasuk dalam daftar kandidat bakal calon presiden (bacapres) Partai Buruh.
"Pak Prabowo memang tidak terpilih di Rakernas Partai Buruh," ujar Said Iqbal.
Adapun para kandidat bacapres yang diundang, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Najwa Shihab.
Sayangnya dari para kandidat capres yang telah ditetapkan itu, tak ada yang hadir.
Ganjar Pranowo sebagai kandidat yang memperoleh suara terbanyak di partai klas itu tak hadir lantaran sibuk mempersiapkan kampanye. Sebab, dirinya juga sudah ditetapkan sebagai bakal capres dari partainya, PDIP.
"Saya dapat informasi beliau dipanggil oleh partainya sehingga beliau tidak bisa datang kesini karena menghadap partainya mempersiapkan mungkin kampanye-kampanye," ujar Presiden Partai Buruh, Said Iqbal kepada awak media di Istora Senayan, Senin (1/5/2023).
Kemudian Anies Baswedan disebut Said tak merespon undangan yang telah diberikan.
Sementara Najwa Shihab tak hadir lantaran memiliki kesibukan lain.
"Pak Anies tidak memberikan respons apapun. Najwa Shihab kami undang, tapi beliau ada kepentingan yang enggak bisa beliau tinggal," kata Said Iqbal.
Sebagai informasi, dalam Rakernas Partai Buruh, ada empat kandidat bakal calon presiden yang telah ditetapkan.