Fakta-fakta Pertemuan Jokowi dengan Ketum Parpol Pendukung Pemerintah: NasDem Tak Diundang
Berikut fakta-fakta pertemuan Presiden Jokowi dengan para Ketum Parpol pendukung pemerintah, NasDem mengaku tidak mendapat undangan pertemuan tersebut
Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Endra Kurniawan
"Tidak masalah. Satu lagi yang jelas Partai NasDem diundang tidak diundang sangat menghormati arti undangan," kata Charles.
Charles menambahkan, kalaupun agenda pertemuan tersebut silaturahmi dan halal bihalal, dia berharap agar Ketua Umum Partai NasDem dan jajaran pengurus untuk dimaafkan.
"Ketum Partai NasDem selalu membuka pintu itu, artinya kalau ada kesalahan yang dilakukan baik disengaja maupun tidak disengaja maupun dimaafkan, begitu pun dari teman-teman ketum parpol, kalau memang ada salah atau tidak baik disengaja maupun tidak disengaja pasti Ketum kami pak Surya Paloh memaafkan itu semua," tukas dia.
Kompak Menjawab Tidak Bahas Politik
Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku dengan Presiden Jokowi tersebut tidak membahas masalah politik.
"Tadi tidak bahas spesifik mengenai itu, tapi lebih kepada tantangan-tantangan perekonomian ke depan yang juga telah sering disampaikan oleh bapak presiden," kata Airlangga, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (3/5/2023).
Dia mengatakan, pertemuan Presiden Jokowi dengan enam Ketum Parpol untuk silaturahmi dan halal bihalal.
Dia menambahkan, pertemuan itu juga membahas soal pencapaian dan tantangan di masa depan.
"Jadi pertama, silaturahmi halal bihalal, ini ini adalah partai-partai pendukung pemerintah," kata Airlangga.
"Dan tentu dibahas capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan, nah itu yang dibahas dalam pertemuan tadi," imbuhnya.
Senada dengan Airlangga, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dengan para petinggi partai tersebut tidak membahas politik.
Prabowo mengatakan, Presiden Jokowi hanya memberi pesan untuk tetap rukun dan kompak.
"Secara praktis tidak," ucapnya.
"Titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak demi kepentingan negara, intinya itu," jelas Prabowo.