Cara Menulis Resensi Novel yang Baik dan Benar, Lengkap dengan Contohnya
Berikut cara menulis resensi Novel yang baik dan benar lengkap dengan contohnya, dalam artikel ini dapat membantu untuk proses belajar.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara menulis resensi Novel yang baik dan benar lengkap dengan contohnya.
Menulis resensi novel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan meresensi buku lainnya.
Adapun unsur-unsur dalam menulis resensi novel, yakni judul, identitas (penulis, penerbit, halaman), sinopsis, isi, kelemahan, kekurangan, dan kesimpulan.
Adanya resensi, akan menimbulkan keinginan dari seseorang untuk menikmati suatu karya dan turut mengapresiasinya.
Penjelasan cara menulis resensi Novel dalam artikel ini dapat membantu untuk proses belajar.
Simak cara menulis resensi Novel yang baik dan benar, mengutip dari laman booktrust.org.uk.
Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Secara Otomatis di Microsoft Word dan Manual
Cara Menulis Resensi Novel
1. Buatlah Kalimant yang Menjelaskan Isi Novel
Catat beberapa kalimat penting yang menjelaskan alur cerita, identitas resensi novel, dan sudut pandang dari penulis.
Hasil dari catatan tersebut, dapat membantu menuliskan identitas novel dan pendahuluan.
2. Catat hal-hal yang paling disukai dari Novel
Carannya dengan mencoba menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Siapa karakter favorit Anda, dan mengapa?
Apakah karakternya terasa nyata bagi Anda?
Apakah ceritanya membuat Anda terus menebak-nebak?
Apa bagian favorit Anda dari buku itu, dan mengapa?
Apakah jenis adegan tertentu ditulis dengan sangat baik - misalnya adegan sedih, adegan tegang, adegan misterius...?
Apakah buku itu membuat Anda tertawa atau menangis?
Apakah ceritanya mencengkeram Anda dan membuat Anda terus membalik halaman?
Sejumlah pertanyaan tersebut mungkin dapat membatu untuk menuliskan resensi novel.
3. Sebutkan hal-hal yang paling tidak disukai dari Novel
Misalkan:
- Apakah Anda berharap endingnya tidak menjadi lebih baik karena mungkin akan membuat bingung?
- Apakah Anda merasa sulit untuk memahami karakter utama, dan dapatkah mengetahui alasannya?
- Apakah ceritanya terlalu menakutkan untuk Anda sukai, atau berfokus pada tema yang menurutmu tidak menarik?
Pertanyaan tersebut akan membantumu menuliskan keunggulan dan kelemahan dari isi novel yang dibaca.
4. Kumpulkan ulasan dari Novel
Ringkas beberapa pemikiranmu tentang novel tersebut dengan menyarankan jenis pembaca yang akan direkomendasikan untuk membaca novel tersebut.
Contoh: pembaca muda, pembaca dewasa, penggemar drama percintaan, atau cerita misteri, ataukomedi.
Lalu bandingkan dengan novel lain yang mungkin sejenis.
Tuliskan hal tersebut dalam kesimpulan resensi novel.
Baca juga: Cara Membuat Surat Resign yang Baik: Gunakan Kata-kata Positif hingga Jangan Lampiaskan Amarah
Berikut contoh sistematika dan unsur resensi novel, mengutip dari TribunnewsMaker.com.
Resensi Novel Perahu Kertas
1. Judul Resensi Novel: Perahu Kertas
2. Identitas Resensi Novel:
- Penulis: Dee (Dewi Lestari)
- Penerbit: Bentang Pustaka
- Tahun Terbit: Februari 2010
- Jumlah Halaman: 444 halaman
3. Pendahuluan (sinopsis):
Novel Perahu Kertas merupakan karya dari Dewi Lestari. Novel Perahu Kertas juga diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama. Perahu Kertas mengisahkan kisah cinta dua manusia bernama Kugy dan Keenan.
4. Isi Resensi:
Cerita dalam novel Perahu Kertas ini bermula ketika Keenan yang karena kesepakatan dengan sang ayah ia harus pulang ke Indonesia dari Amsterdam dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi di Bandung. Namun di balik itu Keenan ternyata memiliki bakat dan cita-cita untuk menjadi seorang pelukis.
Tokoh lain dari novel Perahu Kertas ini yaitu Kugy tidak kalah uniknya. Ia mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang pendongeng. Pertemuan Kugy dan Keenan terjadi dan muncullah rasa saling mengagumi. Namun karena keadaan yang pelik keduanya tidak sempat untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain. Bahkan hingga keduanya menjalin hubungan dengan orang lain.
Alur cerita semakin kompleks ketika keduanya terpisahkan oleh jarak. Kugy dan Keenan berpasrah diri terhadap kisah percintaan mereka.
Perahu Kertas sendiri berhubungan dengan hobi Kugy yang suka membuat perahu kertas dan melayarkannya di sungai.
5. Keunggulan Novel:
Novel ini menggunakan bahasa yang ringan sehingga sangat mudah dipahami oleh berbagai lapisan usia.
Perahu Kertas juga memberikan inspirasi bagi pembaca untuk tetap mengejar cita-citanya.
Tak hanya itu, kecintaan pada keluarga, sahabat, dan kekasih diceritakan dalam novel ini.
Baca juga: Cara Menulis Surat Izin Sakit Tidak Masuk Kerja dan Contohnya, Bisa Dikirim Langsung atau Email
6. Kekurangan Novel:
Kejadian menegangkan jarang ditemui dalam alur cerita.
Dengan begitu, alur cerita terlalu mudah ditebak pada akhirnya sehingga bisa menyebabkan cerita monoton dan membosankan untuk dibaca.
7. Kesimpulan Novel:
Meski masih ada kekurangan, buku ini tetap menarik untuk dibaca.
Buku ini sangat nyaman dibaca saat waktu luang karena akan memotivasi kita mengejar impian meski sulit dan penuh tantangan.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)(TribunnewsMaker.com/Heradhyta)