Wamenag: Agama harus Jadi Pemberi Solusi, Bukan Bagian dari Masalah
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan agama harus dapat dihadirkan sebagai solusi atas beragam persoalan bukan jadi bagian dari masalah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan agama harus dapat dihadirkan sebagai solusi atas beragam persoalan.
Agama, menurut Zainut, tidak semestinya menjadi bagian dari masalah itu sendiri.
“Agama harus hadir menjadi problem solver, bukan bagian dari masalah itu sendiri, dan itu harus dimulai dari konstruksi fikih yang ramah terhadap perbedaan dan perubahan," ujar Zainut melalui keterangan tertulis, Jumat (5/5/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Zainut saat menutup Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-22 di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Islam, kata Zainut, harus dapat menjadi penawar bagi persoalan global yang hingga kini masih membutuhkan peran nyata dari agama itu sendiri.
Fikih sesuai dengan wataknya sangat terbuka lebar bagi munculnya pemahaman dan paradigma baru.
"Sehingga, diperlukan wadah yang memberikan kesempatan kepada para ahli (expert) dan para pakar ahli bidang Islamic Studies untuk menyumbangkan pemikiran brilian untuk tatanan kehidupan umat manusia yang lebih baik," tutur Zainut.
Menurut Zainut, saat ini diperlukan rekontekstualisasi ajaran agama.
AICIS 2023, menurut Zainut, mencoba menggali ulang terhadap ajaran-ajaran Islam dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Baca juga: Soal Ujian Sekolah Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs 2023, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.