Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Kapten Philips Marthen, Pilot Pesawat Susi Air yang Sudah 3 Bulan Disandera KKB

Sudah tiga bulan, sampai sekarang Kapten Philips Marthen belum diketahui keberadaannya.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Profil Kapten Philips Marthen, Pilot Pesawat Susi Air yang Sudah 3 Bulan Disandera KKB
Tribun-Papua.com/Istimewa
Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah tiga bulan, Kapten Philips Marthen, Pilot Pesawat Susi Air hingga kini belum juga dibebaskan. 

Ia disandera teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) sejak Selasa (7/2/2023).

Sebelum disandera, pesawat yang ia kemudikan terlebih dahulu ditembaki oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sampai sekarang Kapten Philips Marthen belum diketahui keberadaannya.

Lantas siapa sebenarnya Kapten Philips Marthen?

Berikut profil Kapten Philips Marthen yang sudah tiga bulan disandera KKB.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Kapten Philip Mehrtens Adalah Pilot Terbaik Saya, Sudah 10 Tahun Bersama

Profil Kapten Philips Marthen

Berita Rekomendasi

Kapten Philips Marthen merupakan seorang warga negara asing (WNA) Asal Selandia Baru.

Ia diketahui merupakan seorang Pilot yang membawa terbang pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY.

Philips Marthen diketahui masih berusia 37 tahun.

Philips beserta penumpangnya seharusnya dijadwalkan sudah kembali ke Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada pukul 07.45 WIT.

Namun, hingga kini keberadaan pilot belum diketahui.

Baca juga: 3 Bulan Disandera KKB, Begini Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philip

Pitot Terbaik Susi Air

Owner Susi Air, Susi Pudjiastuti menyebut Kapten Philip Mehrtens adalah pilot terbaiknya.

Pasalnya, Philip Mehrtens telah bekerja bersama dengan Susi Air selama hampir 10 tahun lamanya.

Hal tersebut dijelaskan Susi saat konferensi pers, Rabu (1/3/2023), dikutip dari Kompas Tv.

"Philip Mehrtens saya ingat sebelum resign 2015, ia adalah pilot terbaik dari saya, kemudian ia resign ke airland, namun 2020 kembali lagi ke Susi Air saat Covid-19, hampir 10 tahun dia bekerja dengan saya."

"Dengan segala keprihatinan, (tragedi ini) sangat membuat saya terkejut," kata Susi.

Susi Air senantiasa menerapkan pola pekerjaan dengan penuh kehati-hatian dan safety.

Pihaknya tak menyangka tragedi penyanderaan ini akan terjadi kepada pilot terbaiknya itu.

Susi Pudjiastuti pun meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat hingga kini belum bisa menemukan keberadaan Kapten Philip.

Susi pun berharap upaya pembebasan Kapten Philip dari sanderaan kelompok kriminal bersenjata atau KKB tetap terus dilakukan.

Baca juga: Beredar Pesan Kapten Philip yang Disandera KKB untuk Keluarganya dan Susi Air, Ini Isinya

"Kita prihatin dan berduka, kita berharap agar Kapten Philip dapat dibebaskan tanpa syarat."

"Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, meyedihkan bagi kami, kami tak habis pikir, apa yang terjadi adalah hal yang sangat tak diharapkan," ungkap Susi.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan KKB ini sama saja merenggut kemerdekaan Kapten Philip.

"Pendapat saya pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tegas Susi.

Baca juga: Beredar Pesan Kapten Philip yang Disandera KKB untuk Keluarganya dan Susi Air, Ini Isinya

Keadaan Kapten Philip

Setelah tiga bulan disandera, dikabarkan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dalam kondisi baik.

Kabar tersebut terlihat dari beredarnya sebuah video yang memperlihatkan kondisi terkini Kapten Philip.

Dalam video berdurasi 1 menit 38 detik tersebut, Kapten Philips mengaku dalam keadaan baik dan masih hidup.

"Selamat siang, hari ini Senin tanggal 24 April tahun 2023 hampir 3 bulan dari waktu Organisasi Papua Merdeka (OPM) tangkap saya di Paro, saya masih hidup , saya makan baik, minum baik."

"Di sini, kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah," kata Kapten Philips dalam Video tersebut.

Dikatakan Kapten Philips, Indonesia semestinya tidak melepas BOM di daerah yang dilalui OPM saat menyanderanya.

"Indonesia lepas bom disini, itu bahaya. Tidak usah lepas bom, karena itu bahaya untuk saya, dan orang-orang di sini," ucap Philip.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rifqah/Erik S)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas