Refly Harun Singgung Ada Ketua Umum Partai Politik Belum Ganti Selama 29 Tahun
Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Indonesia sekarang harus berjuang dalam membangun sistem politik dan demokrasi yang baik.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Indonesia sekarang harus berjuang dalam membangun sistem politik dan demokrasi yang baik.
"Rekrutmen kepemimpinan tuh harus terbuka. Di Indonesia belum ada political party, yang ada perusahaan politik akhirnya," kata Refly dalam diskusi Paramadina Public Policy Institute bertema 'Fenomena Begal Partai & Risiko Runtuhnya Demokrasi di Indonesia' digelar di Ruang Granada, Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Kemudian, Refly pun menyindir ketua umum partai yang sudah puluhan tahun tidak berganti.
"Kalau (ketua umum) 29 tahun enggak ganti, berarti gagal regenerasi," kata Refly
Refly pun mendorong agar banyak pasangan calon maju di Pilpres 2024.
Dia menilai demokrasi akan semakin baik jika banyak calon maju menjadi dalam Pilpres.
Baca juga: Jokowi Dinilai Cawe-cawe di Pilpres 2024, Ujang Komarudin Takutkan Adanya Abuse of Power
"Kita harap ada genuine election, kalau yang bertanding cuma Ganjar, Prabowo, enggak menarik. Kalau ada Anies, menarik, meski babak belur. Apalagi kalau Airlangga-Zulhas berani, bisa jadi 4 calon," kata Refly.
"Jangan sampai pemilihan etok-etok atau pura-pura. Kalau pura-pura ngapain kita ubah sistem pemilihan dari MPR? Pemilihan langsung agar kita punya kebebasan dan lebih banyak calon," tandas Refly.