Gelar Operasi Katarak Gratis dI Bandung, Perusahaan Jamu Ini Diapresiasi Ridwan Kamil
Sido Muncul bersama SPBK Perdami pusat dan Dinas Kesehatan Jabar menggelar operasi untuk 150 penderita katarak
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kebutaan tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan Hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dan Balitbangkes di 15 provinsi pada tahun 2022, menunjukan angka kebutaan mencapai 3 persen dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81 persen)
Beragam upaya pun dilakukan untuk mengatasi permasalahan katarak, salah satunya melalui tindakan operasi yang terbukti aman dan efektif. Untuk membantu upaya pemerintah memberantas katarak, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul kembali menyelenggarakan kegiatan operasi katarak gratis. Terhitung sejak 2011 hingga saat ini, Sido Muncul telah mengoperasi lebih dari 55.000 mata di seluruh Indonesia.
Kali ini, bekerja sama dengan SPBK Perdami pusat dan Dinas Kesehatan Jabar, Sido Muncul menggelar operasi untuk 150 masyarakat tak mampu yang menderita katarak di wilayah Bandung dan sekitarnya di RSUD Bandung Kiwari, Selasa (9/5/2023).
Pelaksanaan Operasi Katarak Gratis dari Sido Muncul ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat turut menyampaikan apresiasi kepada Ridwan Kamil atas kehadirannya dalam kegiatan CSR Sido Muncul yang telah berjalan sejak 2011 ini.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ridwan Kamil yang telah bersedia hadir dan mendukung kegiatan ini. Pelaksanaan operasi katarak gratis di Bandung ini telah kami lakukan lebih dari lima kali dan ini kali pertamanya di RSUD Bandung Kiwari. Tentu kami menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat menjalin kerja sama lainnya,” kata Irwan.
Irwan juga menambahkan, kegiatan operasi katarak gratis ini merupakan komitmen Sido Muncul untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya pada bagian penglihatan. Dirinya pun berharap lewat kegiatan ini jumlah penderita katarak di Indonesia semakin mengecil demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Sebab, orang itu kalau kehilangan penglihatan, 50 persen kualitas hidupnya hilang. Apalagi masalah katarak itu banyak dan terus bertambah setiap tahunnya. Jadi, kehadiran kami di sini bukan hanya membantu saja, tapi memberitahu kepada orang-orang bahwa katarak bisa disembuhkan hanya dengan operasi,” ungkap Irwan.
Selain operasi katarak gratis, Sido Muncul juga terus berkomitmen meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat. Sido Muncul juga memberikan operasi bibir sumbing gratis di berbagai wilayah Indonesia.
"Paling penting itu mencari pasiennya. Tolong kepada para pasien yang sudah dioperasi beritahukan ke tetangga bahwa dioperasi itu nggak sakit dan berhasil bisa melihat lagi, dan gratis tanpa dipungut biaya. Kami juga ingin mengembangkan terkait operasi bibir sumbing di RSUD Bandung Kiwari supaya kalau ada kegiatan kami ingin ikut berpartisipasi," ujarnya.
Selain itu, lanjut Irwan, Sido Muncul juga ingin sekali mendukung program stunting, terlebih Jawa Barat merupakan wilayah yang mendapat predikat terbaik dalam penanganan stunting.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku berterima kasih kepada Sido Muncul dan sejumlah pihak.
Ia menyampaikan kabar gembira bahwa indeks kelahiran di Indonesia untuk Jabar berada di angka 2,1 yang artinya setiap perempuan baik sekali untuk meneruskan keturunannya sekitar 50 persen peluang melahirkan kembali.
"Jadi, bangsa ini 50 tahun ke depan bakal menjadi bangsa dengan ekonomi hebat keempat di dunia. Semua inovasi kesehatan membuahkan harapan hidup 73 tahun. Nah, maka masalah kesehatan semisal kebutaan katarak, bibir sumbing, stunting, perlu kolaborasi bersama pihak ketiga. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi teladan dan inspirasi semua," ungkapnya.
Sebagai informasi, turut hadir dalam kesempatan tersebut Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, Kepala Dinkes Jabar, R Nina Susana, Ketua Perdami Jabar, Rova Virgana, dan Ketua SPBK Perdami pusat, Ahmad Ashraf, juga Ketua Yayasan Perempuan untuk Negeri, Yanti Airlangga Hartarto.