Nusron Wahid Bantah Jokowi Intervensi Urusan Capres 2024: Apa Salahnya Kalau Hanya Urun Rembuk?
Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah Presiden Jokowi mengintervensi urusan calon presiden (capres) terkait rencana pembentukan koalisi besar
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengintervensi urusan calon presiden (capres) terkait rencana pembentukan koalisi besar.
Baginya, Eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak ada urusannya dengan persoalan Pilpres 2024.
Menurut Nusron, Jokowi bukanlah kader dari partai politik yang tergabung dalam koalisi besar.
Karena itu, tidak ada urusannya Eks Gubernur DKI Jakarta itu melakukan intervensi.
"Urusannya Pak Jokowi apa? di balik ini semua Pak Jokowi sampai hari ini tidak anggota PKB, betul gak. Anggota PKB nggak Jokowi? Pak Jokowi sampai hari ini belum anggota Golkar," ujar Nusron saat ditemui di sebuah restoran kawasan Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Nusron Wahid Sebut Koalisi Besar Berharap Pilpres 2024 Hanya Hadirkan Dua Pasangan Calon
Nusron menuturkan sejatinya tidak salah Jokowi selaku presiden bertukar ide seputar dengan partai politik koalisi di pemerintahan.
Dia bilang, tidak ada aturan yang dilanggar dari Presiden Jokowi.
"Kalau kemudian Pak Jokowi sebagai presiden mempunyai urun rembuk terhadap koleganya sebagai sekutunya dalam arti koalisi, apa salahnya? Itu aja kalau hanya urun rembuk," jelasnya.
Baca juga: NasDem Yakin Menang dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan: Tak Gentar Hadapi Lawan yang Kuat
Lebih lanjut, Nusron menambahkan pihak yang bisa menilai Presiden Jokowi telah melakukan cawe-cawe atau tidak sejatinya parpol koalisi pemerintah.
Sebaliknya, pernyataan tersebut tak seharusnya digulirkan oleh parpol oposisi.
"Yang bisa mendesain cawe-cawe terhadap ini semua itu kalau yang bersangkutan itu orang PKB, orang Gerindra, atau orang Golkar atau mungkin orang yang lain, itu ada potensi bisa cawe cawe itu," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang mengumpulkan para ketua umum partai politik di Istana Negara beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Jokowi Dinilai Cawe-cawe di Pilpres 2024, Ujang Komarudin Takutkan Adanya Abuse of Power
"Jika benar Presiden tidak netral dalam Pilpres dan Pileg, apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses Capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," kata Benny dalam cuitannya Twitternya @BennyHarmanID, dikutip Selasa (9/5/2023).