Kemarahan Susi Pudjiastuti ke KKB: Saya Kurang Apa? Bantu Warga Papua Tapi Dibalas Penyerangan
Susi Pudjiastuti marah terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya karena membakar pesawat Susi Air dan sandera pilotnya
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
Pasalnya, dua hari sebelum kejadian itu, dirinya telah berkomunikasi dengan Pak Danrem, Danjen Kopassus, yang mengatakan KKB akan melakukan negosiasi.
"Dua hari sebelum penembakan TNI mereka bikin video kan bilang bahwa mereka ingin bernegosiasi, tapi tiba-tiba markas TNI diserang, anak bangsa ditembakin seperti itu, mereka (KKB) berbohong bilang mau negosiasi tapi tidak ada angin, tidak ada hujan ini (KKB justru) melakukan tembakan."
"Mau negosiasi baik-baik dua hari sebelumnya mengirimkan pesan itu, tapi kemudian menyerang itu hal yang paling tidak bisa diterima oleh Susi Pudjiastuti karena itu pengkhianat," kata Susi tegas.
Susi berharap KKB pimpinan Egianus Kogoya dapat sadar bahwa apa yang telah mereka lakukan sama saja merenggut kemerdekaan banyak masyarakat Papua.
Baca juga: Kepala Satgas Damai Cartenz Ungkap Motif Pembunuhan Dua Warga Toraja oleh KKB Papua
"Kita nih mau apa mau diapain? saya orang yang paling peduli dengan kemanusiaan kalau bisa janganlah ada darah tumpah untuk apapun, selama kita bisa membangun bersama, ngapain seperti ini?"
"Entah berapa korban dari pasukan kita, berapa korban dari orang-orang tidak berdosa, seperti kita tahu dalam dua tahun terakhir pembakaran sekolah, pembakaran rumah sakit, pembakaran rumah-rumah pembakaran orang menjadi hal biasa di Papua. Saya pikir situasi ini tidak bisa dipertahankan seperti ini," jelas Susi.
Jauh ke depan, Susi juga berharap pembangunan di Papua segera dilakukan.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Kesal KKB Tak juga Bebaskan Pilotnya: Apa Kejahatan Saya Sehingga KKB Jahati Saya?
"Ya saya berharap dengan kejadian seperti ini ya kita semestinya utamakan pembangunan Papua, itu sangat penting karena ketimpangan mungkin menyebabkan juga perasaan kecemburuan masyarakat di sana."
"Korupsi yang tinggi juga harus diberantas, karena itu penyebab ketimpangan penyebab orang jadi tidak puas karena yang banyak uang yang kaya kaya, yang miskin miskin," ujar Susi.
Memang, lanjut Susi, mau tidak mau kita harus akui di Papua itu terasa sekali ketimpangannya.
"Ini adalah PR kita semua, PR pemerintah pusat, pemerintah daerah, kita sebagai pengusaha, anak bangsa, PNS TNI Polri harus bahu membahu (membangun Papua)," harap Susi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)