Kritik Mobil Listrik Anies Baswedan Dianggap Tepat, Jubir PKS: Langkah Sehat dalam Berpolitik
Kritik Anies tersebut justru memberi ruang bagi kandidat capres lainnya dalam memposisikan dirinya terkait kebijakan subsidi mobil listrik tersebut
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan melontarkan kritiknya terkait subsidi mobil listrik saat deklarasi relawan Amanat Indonesia pada Minggu (7/5/2023) lalu.
Juru bicara PKS M Kholid menganggap kritikan tersebut tepat, lantaran menyasar langsung ranah kebijakan publik yang punya dampak ke masyarakat.
"Itu yang ditunggu masyarakat, karena kebijakan publik kan memiliki dampak kepada masyarakat. Pak Anies memiliki clear positioning menolak subsidi mobil listrik dan fokus ke transportasi publik," ujar M Kholid saat dihubungi, Jumat (12/5/2023).
Menurutnya, kritik Anies tersebut justru memberi ruang bagi kandidat capres lainnya dalam memposisikan dirinya perihal kebijakan subsidi mobil listrik tersebut. Sehingga, perdebatan yang terjadi akan murni terkait kebijakan, bukan sekedar kebisingan politik.
M Kholid menyebut kritik seperti itu bisa jadi langkah sehat dalam berpolitik. Sebab, akan mampu memancing perspektif-perspektif, dan pandangan dari masing-masing pihak perihal isu terkini.
Baca juga: Respons Demokrat dan Anies setelah Diserang Pernyataan Rasis Ketua KNPI Umar Bonte
"Pak Anies punya materi terkait mobil listrik, kandidat lain seperti apa. Ini bagus saya kira, masing-masing kandidat memiliki perspektif dan argumen yang kuat," kata dia.
Di sisi lain, M Kholid melihat Anies sebagai sosok pemikir yang hendak mengajak pihak lain untuk ikut berpikir. Masyarakat, kata dia, diajak untuk memikirkan mana yang lebih baik antara subsidi mobil listrik dan pemenuhan layanan publik melalui transportasi umum yang memadai.
"Sehingga masyarakat nanti menilai mana yang memiliki konsep, mana yang tidak, hanya sekadar pencitraan," ujad M Kholid.
Sebagai informasi polemik subsidi mobil listrik kini berawal dari kritikan Anies saat deklarasi relawan Amanat Indonesia di Jakarta, Minggu, 7 Mei 2023.
Menurut Anies, emisi karbon mobil listrik per kapita dan per kilometer justru lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.
“Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil listrik pribadi memuat sedikit orang,” kata Anies, Minggu (7/5/2023).
Kritikan Anies ini pun ditanggapi oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Luhut menilai mobil listrik sudah tepat sebagai solusi mengurangi polusi udara karena sudah melalui studi menyeluruh dan menjadi tren di seluruh dunia.
"Saya kira nggak ada lah itu polusi. Mobil listrik sudah ada studi yang komprehensif. Saya kira seluruh dunia, bukan hanya kita. Jangan lawan arus dunia," ujar Luhut, Selasa (9/5/2023).