Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa itu Thudong? Ritual Para Biksu Jalan Kaki dari Thailand hingga ke Candi Borobudur

Apa itu Thudong? Ritual para Biksu jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur di Indonesia. Thudong dilakukan oleh Bhante dari Buddha Theravada.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Apa itu Thudong? Ritual Para Biksu Jalan Kaki dari Thailand hingga ke Candi Borobudur
kemenag.go.id
Pelepasan keberangkatan para Bhante Thudong asal Thailand yang akan berjalan dari Kantor Kemenag menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah - Thudong dilakukan oleh Biksu yang memiliki gelar Bhante atau Bhadanta untuk mengikuti jejak Buddha. 

TRIBUNNEWS.COM - Thudong adalah perjalanan ritual para Bhante atau biksu yang dilakukan dengan berjalan kaki ribuan kilometer.

Bhante atau Bhadanta, adalah gelar hormat yang digunakan untuk memanggil biksu dan atasan Buddha dalam tradisi Buddhisme Theravada.

Akhir-akhir ini, Thudong dilakukan oleh 31 Bhante dari Thailand menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Mereka memulai perjalanan Thudong pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand melewati Malaysia, Singapura, dan tiba Batam, Indonesia, pada 8 Mei 2023.

Pada 11 Mei 2023, mereka melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur dari Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, melepas 31 Bhante dengan memberikan harapan dan doa.

Baca juga: 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur, Tiba di Subang dan Disambut TNI-Polri

“Semoga tekad bapak dan ibu semua bisa menjadikan seluruh harapan dapat diraih dan dijadikan sebagai pemahaman atas kita dalam menyambut dan memperingati Tri Suci Waisak. Detik-detik Waisak di Indonesia akan dirayakan pada pukul 10.40 WIB," kata Supriyadi, Kamis (11/5/2023).

Berita Rekomendasi

"Mudah-mudahan kita dapat melaksanakan dan mendapatkan berkah dari apa yang kita peringati dan kita rayakan,” harap Supriyadi.

Supriyadi mengatakan, para Bhante akan melakukan Thudong atau perjalanan jauh selama empat bulan setiap satu tahun.

"Kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur, bertepatan Hari Raya Waisak, dan mereka jalan dari Thailand," kata Supriyadi.

Puluham biksu melakukan perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah, terlihat melintasi Jalur Pantura Cikarang Berat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (12/5/2023).
Puluham biksu melakukan perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah, terlihat melintasi Jalur Pantura Cikarang Berat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (12/5/2023). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Baca juga: Di Tengah Panas Matahari, Puluhan Biksu Jalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur Jawa Tengah

Buddhisme Theravada di Thailand

Thudong merupakan bagian dari Buddhisme Theravada.


Theravada adalah tradisi tertua dalam agama Buddha.

Buddhisme Theravada relatif konservatif dan umumnya dianggap paling dekat dengan bentuk Buddhisme awal, seperti dijelaskan The Buddhist Society.

Theravada dipraktikkan di banyak negara terutama Asia Tenggara seperti Sri Lanka, Kamboja, Laos, Myanmar (Burma) dan Thailand.

Di Thailand, Buddhisme Theravada dipraktikkan oleh lebih dari 95 persen populasi.

Buddhisme Theravada adalah agama resmi Thailand dan memainkan peran kunci dalam banyak aspek budaya Thailand.

Setelah Buddhisme di India perlahan berkurang, para biksu Buddha dari Sri Lanka perlahan-lahan mengubah agama Buddha di Burma (Myanmar) ke tradisi Theravada.

Kemudian diikuti oleh pengenalan Buddhisme Theravada di Thailand, Laos dan Kamboja.

Tradisi Theravada kemudian mendominasi bentuk-bentuk agama Buddha sebelumnya, seperti dijelaskan Thai Buddhas.

Theravada kemudian dijadikan agama resmi negara dengan berdirinya Kerajaan Thailand Sukothai pada abad ke-13 Masehi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Ritual Thudong

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas