Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Reshuffle Kabinet Kembali Berhembus, Hary Tanoe Dikabarkan Jadi Menteri, Nasdem Pasrah

Presiden Jokowi membuka peluang kemungkinan akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Isu Reshuffle Kabinet Kembali Berhembus, Hary Tanoe Dikabarkan Jadi Menteri, Nasdem Pasrah
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Presiden Jokowi usai menghadiri acara Musyawarah Nasional (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). 

Hary Tanoe menambahkan, ia hadir dalam pertemuan antara Jokowi dan PMSTI untuk mendampingi Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta.

Ia menyebutkan, pertemuan itu merupakan pertama kalinya PSMTI dapat beraudiensi dengan kepala negara meski organisasi itu sudah berdiri selama 25 tahun.

"Esensi dari pertemuan tadi adalah silaturahmi karena baru pertama kali selama 25 tahun," ujar Hary.

Kunjungan Hary Tanoe ke Istana hari ini merupakan yang kedua kali dalam kurun waktu satu bulan terakhir

Tanggapan Nasdem

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan bila ketiga kadernya yang duduk di Kabinet Indonesia Maju direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya jangankan NasDem, semua menteri juga bisa direshuffle, itu haknya dia (Jokowi) kok," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Selasa (16/5/2023) seperti dikutip dari Kompas.TV

Berita Rekomendasi

Ali menilai kocok ulang jajaran pembantu Kepala Negara merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.

"Sekali lagi, Nasdem itu memahami betul bahwa memberhentikan menteri itu adalah hak prerogatif daripada presiden. Dan presiden tidak perlu mendiskusikan dengan siapa saja untuk memberhentikan menteri termasuk kepada publik," katanya.

Ia mengaku akan menerima setiap keputusan dari Presiden Jokowi.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga selesai.

"Saya nanti kalau justru kalau setiap saat reshuffle ini menjadi salah satu 'ancaman', ini akan justru membuat publik akan menjadi kegaduhan, kolaborasi di kabinet akan terganggu."

"Bagi Nasdem begini, kami apapun keputusan presiden kami terima sebagai satu bentuk hak dia sebagai bentuk prerogatif," ujarnya.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas