Nama Erick Thohir Tidak Muncul dalam Cawapres Rekomendasi Musra, Begini Kata Pengamat
Ia menilai capres yang diusulkan Musra relawan Jokowi memiliki pengaruh. Namun pengaruhnya tak terlalu signifikan.
Penulis: Erik S
Editor: Malvyandie Haryadi
Widya yang pernah menghadir Musra relawan Jokowi di Bandung mengatakan, jika ada beberapa elite di Musra yang ingin memasukan nama salah satu tokoh sebagai capres atau cawapres, maka nama tersebut muncul.
“Harusnya Erick yang popular di berbagai lembaga survei, namun namanya tak direkomendasikan Musra. Aneh saja nama Erick tak masuk. Mungkin ada beberapa tokoh di Musra yang ingin memasukan nama Ketua Umum Kadin sebagai salah satu cawapres hasil Musra. Saya tak paham apakah ini aspirasi dari akar rumput atau ada pesan-pesan tertentu. Kalau ada yang cawa-cawe bisa saja itu terjadi."
"Memang ada pihak menganggap penting bisa masuk sebagai capres atau cawapres. Pentingnya bukan sebagai calon jadi. Tetapi hanya untuk mengingatkan bahwa nama yang masuk radar capres cawapres tersebut memiliki peran. Sehingga target mereka masuk radar bukan masyarakat umum. Namun untuk meningkatkan nilai tawar ketika capres cawapres tersebut berhasil memenangkan pilpres,”kata Widya.
Namun rekomendasi capres Musra relawan Jokowi tersebut dinilai Widya tak lagi menentukan secara siginfikan terhadap pencalonan presiden. Sebab nama Ganjar dan Prabowo sudah dideklarasikan sebagai capres.
Meski Erick tak disebut dalam Musra, namun menurut Widya, namanya sudah sangat kuat dan berpotensi diusung sebagai cawapres berdasarkan survei politik.
Widya berkeyakinan pencalonan presiden dan wakil presiden masih sangat dipengaruhi oleh survei yang dikeluarkan lembaga survei politik dan mesin politik yang dimiliki parpol.
“Dari diskusi saya dengan beberapa ketua umum parpol peserta pemilu mereka mengatakan sudah memiliki konsultan politik. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk percaya serta mengutamakan lembaga survei dan mesin politiknya. Karena datanya representative karena menggunakan metodelogi yang bisa dipertanggung jawabkan. Ketimbang rekomendasi Musra. Namun secara diplomatis parpol tak mengatakan menolak rekomendasi Musra,”pungkas Widya
Diketahui, dalam Musra Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5), ada tiga bakal capres yang diusulkan.
Ketiganya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sementara itu, nama-nama bakal cawapres yang muncul ialah Menkopolhukam Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.