Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya Ajukan Banding untuk Teddy Minahasa, Jaksa Dinilai Tidak Konsisten

Reza Indragiri Amriel, mengkritisi sikap Jaksa Penuntut Umum yang hanya mengajukan banding terhadap vonis seumur hidup terdakwa eks Kapolda Sumbar

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hanya Ajukan Banding untuk Teddy Minahasa, Jaksa Dinilai Tidak Konsisten
Kloase Tribunnews.com
Irjen Teddy Minahasa (kiri) dan AKBP Dody Prawiranegara (kanan) - Hanya Ajukan Banding untuk Teddy Minahasa, Jaksa Dinilai Tidak Konsisten 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengkritisi sikap Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang hanya mengajukan banding terhadap vonis seumur hidup terdakwa eks Kapolda Sumatra Barat Teddy Minahasa

Reza menilai JPU bersikap tidak adil karena bertindak tidak konsisten dalam upaya penegakan hukum dalam kasus narkoba tersebut.

Menurutnya, JPU harus konsisten dengan niat penegakan hukum yang tak tebang pilih. 




Dalam konteks perkara narkoba ini, dia mengatakan, jika hanya ajukan banding terhadap satu terdakwa, maka sangat terlihat unsur kepentingannya.  

"Sikap JPU yang ingin membabat maksimal para terdakwa narkoba semestinya konsisten," kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/5/2023).

Reza menilai JPU seharusnya bisa berlaku adil dalam niat memberikan efek jera terhadap semua terdakwa, tidak tebang pilih karena bisa memunculkan kecurigaan. 

Sebab itulah, menurut Reza, jika tujuannya untuk detterence effect JPU juga harusnya ajukan banding kepada Dody Prawiranegara cs.

BERITA TERKAIT

"Salah satu kunci bagi munculnya detterence effect adalah keajegan kerja penegakan hukum. Itu artinya, dalam konteks kerja JPU pada perkara Teddy Minahasa dan Dody Prawiranegara, yang dibutuhkan adalah konsistensi sikap," katanya.

Reza menyebut seorang penegak hukum patutnya bersikap adil dalam setiap tindakannya. 

Dia mempertanyakan mengapa sikap JPU terhadap Teddy Minahasa berbeda kepada Dody Prawiranegara, seperti tidak adanya pengajuan banding terhadap Dody.

"Jika terhadap Teddy Minahasa, JPU meradang, maka JPU semestinya juga berang terhadap Dody Prawiranegara. Misal, jika JPU ingin Teddy Minahasa dihukum lebih berat daripada seumur hidup, maka JPU sepatutnya ingin Dody Prawiranegara dihukum lebih berat pula," kata dia.

Dia mengatakan tindakan JPU yang seolah tebang pilih ini menjadi PR besar untuk penegakan hukum. 

"Kalau semangat memperberat hukuman bagi terdakwa hanya menyala-nyala pada satu sisi, tapi buram di sisi lain, ya jangan harap terbentuk detterence effect," tandasnya.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis penjara seumur hidup terhadap terdakwa kasus peredaran narkoba jenis sabu, Teddy Minahasa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas