Eks Komisioner KPAI Respons Soal Siswa SMA Setuju Ideologi Pancasila Bisa Diubah
Eks Komisioner KPAI, Retno Listyarti memberikan respons temuan survei SETARA Institute terkait banyak siswa SMA setuju Ideologi Pancasila bisa diubah.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti merespons temuan survei yang menyebut banyak siswa SMA setuju Ideologi Pancasila bisa diubah.
Temuan tersebut merupakan hasil survei dari SETARA Institute terkait Toleransi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Kalau Pancasila kita diubah kan berarti mengubah semua tuh, termasuk Undang Undang Dasar 1945. Jadi menurut saya, saya menggarisbawahi keperihatinan temuan itu," kata Retno, saat ditemui, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).
Retno mengatakan, hal ini bukan main-main sehingga perlu didalami lebih lanjut.
"Tapi ini sih seperti warning juga buat saya, bahwa ini bukan main-main," tuturnya.
Baca juga: Survei Setara Institute: 83,3 Persen Siswa SMA Anggap Ideologi Pancasila Dapat Diubah
Lebih lanjut, menurutnya, mindset para siswa SMA terkait Pancasila yang bisa diubah itu perlu diselamatkan.
"Maksudnya di mana nih potensi itu, apakah dari guru atau dia ngambil dari sumber informasi di luar sana. Kalau itu dari guru, apa yang harus kita lakukan. Kalau itu dari orang tua, apa yang harus kita lakukan. Itu perlu tindak lanjut," lanjutnya.
Sebelumnya, hasil survei SETARA Institute menemukan, tingginya angka siswa SMA setuju bahwa Ideologi Pancasila merupakan sesuatu yang bisa diubah.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasani, saat memaparkan hasil survei pihaknya terkait Toleransi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).
Halili awalnya mengatakan, 56,3 persen siswa SMA setuju bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam harus menerapkan syariat Islam sebagai landasan negara.
Baca juga: Setara Institute: Mayoritas Siswa SMA Sebut Negara Barat Sebagai Ancaman Agama dan Budaya Indonesia
"Temuan terkait syariat Islam sebagai landasan bernegara, juga didukung oleh 56,3 persen responden," kata Halili, di Jakarta, Rabu ini.
Menurutnya, temuan tersebut mendukung persepsi para siswa SMA yang setuju, bahwa Pancasila bukan merupakan ideologi permanen atau dalam kata lain masih dapat diubah.
"Oleh karenanya, dukungan terhadap persepsi bahwa Pancasila sebagai bukan ideologi permanen, artinya bisa diganti, juga sangat besar, yakni 83,3 persen," ucapnya.