Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggal 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Simak Sejarahnya Berikut Ini

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, simak sejarah singkat perayaan Harkitnas di Indonesia.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tanggal 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Simak Sejarahnya Berikut Ini
disperdagin.surabaya.go.id
Ilustrasi - Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, simak sejarah singkat perayaan Harkitnas di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai perayaan Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia.

Tanggal 20 Mei merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia, yaitu Hari Kebangkitan Nasional.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap satu tahun sekali.

Mengutip dari kemdikbud.go.id, perayaan Hari Kebangkitan Nasional bertujuan agar masyarakat bangsa Indonesia terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangat gotong royong kita sebagai landasan dasar dalam melakukan pembangunan negara Indonesia.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional berhubungan dengan berdirinya organisasi Gerakan Boedi Oetomo.

Berikut sejarah peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia.

Baca juga: 20 Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, Cocok Dibagi saat Harkitnas ke-115

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Berita Rekomendasi

Hari Kebangkitan Nasional adalah peristiwa penting bangsa Indonesia.

Harkitnas memiliki kaitan sejarah dengan organisasi Gerakan Boedi Oetomo.

Dikutip dari Kemendikbud.go.id, saat itu anggota Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.

Pada tahun 1915 Gerakan Boedi Oetomo mulai bergerak di bidang politik.

Gerakan Boedi Oetomo dikenal sebagai gerakan nasionalisme yang memiliki karakteristik di bidang politik yang disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I.

Baca juga: Harkitnas, Relawan Aice Ambil Cuti dan Ngajar di Sekolah Dasar di Pelosok Banyuwangi

Berdirinya Gerakan Boedi Oetomo dilatarbelakangi oleh keprihatinan sejumlah mahasiswa dengan nasib bangsa yang sudah 300 tahun lebih dijajah Belanda.

Para mahasiswa tersebut berasal dari sekolah STOVIA.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas