Syahrul Effendi, Satpam yang Nyaris Jadi Korban Penembakan di Kantor MUI Kini Berangkat Haji
Syahrul Effendi, petugas satpam yang selamat dari insiden penembakan di kantor MUI kini berangkat haji ke Tanah Suci.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinyatakan lulus sebagai petugas haji 2023 menjadi takdir sekaligus panggilan Tuhan bagi Syahrul Effendi (46), personel satuan pengamanan (satpam) di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pejaten, Jakarta Selatan.
Syahrul Effendi tak lain adalah satpam yang selamat dari insiden penembakan di kantor MUI yang terjadi pada Selasa (2/5/2023) tiga pekan lalu, saat sedang mempersiapkan keberangkatannya ke Tanah Suci.
"Andai siang itu (saya tak pergi suntik Meninghitis di klinik bandara, mungkin saya sampai di Mekah, Pak Haji," kata Syahrul kepada Tribunnews, Sabtu (20/5/2023) sore, sesaat sebelum mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Syahrul mengisahkan "takdir panggilan hajinya," di kabin kursi 28 penerbangan GA 890 dari Cengkareng Jakarta ke Jeddah, Arab Saudi.
Pesawat inilah yang mengantar sekitar 340 anggota Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi 2023 ke Tanah Suci.
Di musim haji 1444 Hijriyah ini, Syahrul ditempatkan sebagai petugas layanan transportasi di Sektor III, Daerah Kerja Madinah.
"Setelah lulus tes CAT dan wawancara, di Bimtek saya ditempatkan layanan Lansia. lalu dipindah ke Yanpul (layanan keberangkatan dan kepulangan jamaah), pas mau berangkat di (asrama Haji Pondok Gede) dipindah lagi ke Transportasi," ujar Syahrul yang duduk di kursi 28 H GA 890 CKG-JED.
Syahrul sudah 21 tahun jadi satpam di kantor MUI.
"Saya sudah satpam paling senior di MUI," ujar jebolan SMP swasta di kawasan Manggarai, Jakarta itu.
Saat Mustofa NR menyerang dengan menembak dan melukai satu satpam dan dua staf resepsionis kantor MUI, Syahrul lagi suntik vaksin Meningitis di klinik kantor kesehatan pelabuhan dan bandara di Jakarta.
Baca juga: Ibadah Haji Saat Musim Panas, Suhu di Arab Saudi Diprediksi Capai 50 Derajat Celsius
Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB itu, sejatinya jadi jatah shift tugasnya.
Bagi Syahrul, momen itu bertepatan hari terakhir penyetoran kelengkapan dokumen perjalanan bagi calon petugas haji.
Dia mengaku, si pelaku hafal mukanya. Dua kali pelaku datang ke kantor MUI di kawasan Pejaten Menteng, Syahrul lah yang selalu menghalanginya untuk bertemu Ketua MUI KH Miftachul Akhyar.
"Saya ingat dan catat, dia datang pertama 12 Desember 2022, lalu datang lagi bulan Februari 2023, membawa surat bahwa dialah Nabi terakhir yang diutus ke bumi," kenang Syahrul.
Baca juga: PPIH Arab Saudi Minta Katering Jemaah Haji Jaga Cita Rasa Indonesia