Sandiaga Uno Akui Lebih Condong Gabung PPP Ketimbang PKS Setelah Hengkang dari Gerindra
Sandiaga Uno mengaku lebih intens untuk bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ketimbang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Keduanya pun bersepakat ingin melanjutkan pembangunan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi lebih cepat lagi.
Baca juga: Pratikno Bantah Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Istana Bogor Berkaitan Isu Reshuffle Sandiaga Uno
"Baru saja bertemu dengan bapak Plt Ketum ada kesamaan pemikiran. Kita meyakini bahwa arah pembangunan sudah berada di arah yang tepat dan justru kita mendorong percepatan pembangunan," kata Sandiaga.
Eks Politikus Partai Gerindra itu menuturkan bahwa pihaknya tidak bisa langsung memutuskan untuk bergabung dengan partai politik lain.
Sebab, dia baru dua bulan mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo Subianto itu.
"Kalau dilihat kan belum sampai dua bulan, saya mundur dari Gerindra. Ibaratnya ini kan masih dalam tahap peralihan, transisi. Dan ini harus kita pikirkan baik-baik," jelasnya.
Karena itu, Sandiaga pembicaraan dengan pimpinan partai politik masih terus dilakukan.
Kini, pembicaraan pun telah memasuki tahapan yang lebih intens mengingat kontestasi demokrasi telah semakin dekat.
Sandiaga pun meminta masyarakat untuk bersabar terkait keputusannya bergabung dengan PPP.
Dia memperkirakan keputusannya akan diumumkan paling lambat Juli 2023.
"Jadi, mudah-mudahan teman-teman sabar, dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, akan diumumkan. Tentunya Karena saya percaya, berjuang itu terutama dalam proses kaderisasi kepimpinan nasional itu harus melalui perjuangan partai politik," jelasnya.
"Bisa Juni, bisa Juli," imbuhnya.
Di sisi lain, Sandiaga mengungkapkan pihaknya juga telah diberikan tugas dari Mardiono sebelum masuk ke PPP.
Namun, dia tidak merinci mengenai tugas yang diberikan Mardiono tersebut.
"Tentunya akan ada tahapan tahapan dan beberapa tugas dari beliau yang harus kita finalkan tentunya ini jadi catatan buat kita karena tentunya memilih platform perjuangan ke depan itu harus ada kecocokan dan kesesuaian. Dan saya banyak mendapat masukan dari para alim ulama dan para kiai," pungkasnya.