Realisasikan Banyak Proyek Infrastruktur, Jokowi Disebut Memiliki Karakter dan Keberanian
Wakil Ketua Umum DPP PSI A Andy Budiman menilai sosok Presiden Joko Widodo memiliki karakter dan keberanian.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menilai, sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki karakter dan keberanian, seperti yang dijelaskan Henry Kissinger, mantan Menlu Amerika Serikat (AS).
Kissinger sempat mengutip pandangan Max Weber mengenai kepemimpinan, adalah hilangnya sense of proportion.
Menurut Andy, dalam konteks hari ini, informasi yang berlimpah membuat pemimpin berpotensi kehilangan proporsionalitas dalam menganalisis.
Lalu, merumuskan strategi untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
Baca juga: Kejar Target 1,4 Miliar Wisatawan Lokal, Infrastruktur Transportasi Destinasi Wisata Ditingkatkan
Sebaliknya, informasi negatif, bahkan hoax akan membuat publik cenderung pesimistis dan tidak puas terhadap para pemimpin politik.
Soal kepemimpinan, Kissinger menyebut bahwa salah satu kualitas terpenting dalam kepemimpinan adalah keberanian dan karakter.
Keberanian untuk memilih arah di antara pilihan-pilihan yang rumit dan kompleks, yang memerlukan tekad untuk melampaui yang rutin, dan kekuatan karakter untuk mempertahankan suatu tindakan yang dianggap perlu diambil.
"Awalnya tidak ada orang yang percaya bahwa kita bisa membangun sistem kereta bawah tanah karena Ibu Kota rentan banjir. Jokowi yang kala itu menjabat Gubernur DKI berani merealisasikan pembangunan Mass Rapid Transportation yang kini menjadi kebanggaan Ibu Kota," ujar Andy dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu (28/5/2023).
Menurutnya, pesimisme juga muncul ketika Jokowi memulai proses pembangunan infrastruktur.
Banyak kalangan mempertanyakan, baik manfaat maupun kesiapan membangun infrastruktur dalam skala besar-besaran.
Namun Jokowi tetap berkeras membangun dari 2.100 kilometer jalan tol yang telah menghubungkan kota-kota, menggerakkan ekonomi, mempermudah pertukaran barang dan jasa.
Baca juga: Kementerian PUPR: Nilai Investasi Pembangunan Jalan Tol Puncak Bogor Mencapai Rp25 Triliun
Menurut dia, pembangunan jalan tol di era kepemimpinan Jokowi lebih dari dua kali lipat dibanding pembangunan jalan tol sejak 1978.
Lebih dari 200 ribu km jalan desa yang dibangun telah menghubungkan satu desa dengan desa lain, membuka isolasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.