Angkat Soal Strategi Pertahanan Udara IKN, Jurnalis Kompas.com Raih Juara 2 KSAU Awards 2023
Jurnalis Kompas.com Nirmala Maulana Achmad meraih Juara 2 kategori isu strategis media cetak/online dalam ajang KSAU Awards 2023
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jurnalis Kompas.com Nirmala Maulana Achmad meraih Juara 2 kategori isu strategis media cetak/online dalam ajang KSAU Awards 2023 dengam tema Mewujudkan TNI Angkatan Udara menjadi Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan.
Dalam ajang tersebut, Nirmala mengikutsertakan karyanya yang berjudul Membangun Sistem Pertahanan Udara IKN, Mewaspadai Persaingan Geopolitik, Mengantisipasi Ancaman.
Karya tersebut di antaranya mengulas tentang rencana pembangunan Lanud tipe A baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menjamin keamanan wilayah udara khusus di daerah tersebut.
Selain itu, tulisan itu juga membahas pandangan pengamat dari aspek ancaman geopolitik.
Nirmala mengatakan, tulisan tersebut terinspirasi dari mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim tentang peperangan udara di masa depan.
Hal tersebut disampaikannya usai acara KSAU Awards di Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (31/5/2023).
"Saya mengambil (tema) strategi pertahanan udara karena dewasa ini perang itu dominannya akan dimulai dari udara. Rudal, atau mungkin pesawat nirawak. Itu saya terinspirasi dari Mantan KSAU Marsekal Purn Chappy Hakim yang mengatakan kalau kita tidak siap di udara kita akan kalah. Kemudian IKN ini juga menjadi rawan karena ini menjadi center of gravity," kata Nirmala.
Atas kemenangannya tersebut, ia mengaku senang dan bangga.
Menurutnya, tulisan tersebut merupakan karya yang ia garap secara berbeda dengan liputan sehari-harinya di lingkup TNI.
"Kita harus bisa memisahkan karya dengan menulis reguler. Wartawan itu harus punya karya. Ini merupakan karya. Senang sih, bangga," kata Nirmala.
Pertimbangan Dewan Juri
Perwakilan Dewan Juri sekaligus Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan ada sejumlah indikator dalam proses penjurian terhadap tujuh kategori lomba.
Proses penjurian, kata Ninik, tidak mudah.
Sebelum penjurian, kata dia, Dewan Juri telah menetapkan sejumlah indikator tersebut di antaranya kesesuaian tema, kedalaman informasi, aktualitas, aspek teknis redaksional, dan kualitas visual atau audio visual.
Setiap indikator mengandung bobot penilaian pada setiap kategori.
"Selain itu, aspek yang dipertimbangkan juga pemenuhan kode etik jurnalistik atau pedoman penyiaran yang sekalipun bukan merupakan indikator yang berdiri sendiri, namun hakikatnya menjiwai penjurian oleh dewan juri dengan memegang teguh prinsip independen, egaliter, dan kerja-kerja kolaboratif," kata Ninik.
Baca juga: Pengusaha Ridho Pandoe Dipercaya KSAU Jabat Dirut Perusahaan di Bawah Yasau
Dalam proses penjurian, kata Ninik, Dewan Juri juga menemukan adanya karya yang dikirimkan peserta lomba namun tidak profesional atau perusahaan pers yang bersangkutan tidak bekerja secara profesional.
Antara lain, lanjut dia, terkait orisinalitas karena teridentifikasi plagiasi atau kemiripan dengan berita yang dimuat di berita lain.
Demikian pula, kata Ninik, perusahaan pers yang tidak profesional dengan menyatakan diri terverifikasi Dewan Pers padahal setelah ditelusuri nama perusahaan pers tersebut tidak terdata di situs website Dewan Pers.
"Melalui momentum KSAU Awards 2023, kiranya TNI Angkatan Udara semakin meneguhkan dukungan penuh terhadap karya jurnalistik berkualitas dengan tidak membuka ruang terhadap wartawan atau perusahaan pers yang tidak profesional," kata Ninik.
"Hanya karya jurnalistik berkualitaslah yang layak diikutsertakan dalam ajang yang bergengsi ini," sambung dia.
Apresiasi KSAU
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan acara KSAU Awards 2023 masih merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT TNI AU ke-77.
Ia mengatakan karya-karya nurnalistik serta masyarakat umum yang turut serta dalam ajang tersebut merupakan bentuk kasih sayang kepada TNI AU.
"Hasilnya luar biasa bagus karena kami dibantu oleh dewan juri yang sangat berbobot," kata Fadjar.
"Harapannya ke depan masyarakat dapat berpartisipasi membantu TNI AU melalui karya-karya jurnalis. Tentunya hasilnya ini juga menjadi masukan untuk kami untuk pembangunan kekuatan TNI AU ke depan," sambung dia.