Cuaca Ekstrem Hari Ini, 1 Juni 2023, BMKG: 23 Wilayah Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 1 Juni 2023, terdapat 23 wilayah berpotensi terjadi hujan kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Inilah info cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, 1 Juni 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan data terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 23 wilayah di Indonesia.
Terpantau di 3 wilayah akan terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Sementara di 5 wilayah lainnya akan mengalami potensi angin kencang.
Kemudian ada 15 wilayah yang juga mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Hari Ini, 1 Juni 2023: Perairan Selatan Banten Capai 4 Meter
CUACA EKSTREM
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Lampung
- Jawa Timur
- Kalimantan Selatan
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Kamis, 1 Juni 2023: Surabaya dan Palembang Cerah, Ambon Hujan Seharian
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Jawa Barat
- Kalimantan Barat
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Kamis, 1 Juni 2023: Majalengka Cerah Berawan, Sukabumi Hujan Ringan
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Rabu 31 Mei 2023, BMKG: Sulawesi Barat Potensi Hujan Sedang
Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Samudera Pasifik utara Papua.
Kondisi inilah yang membentuk daerah konvergensi memanjang di sekitar sirkulasi siklonik.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Laut Andaman, dari Samudra Hindia barat Aceh hingga Selat Malaka, dari Sumatera Selatan hingga Semenanjung Malaysia.
Selain itu konvergensi juga terjadi dari Kep. Bangka Belitung hingga Laut Natuna, dari Kalimantan Tengah hingga utara Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Teluk Tomini, dari Laut Banda hingga Laut Seram, di Papua Barat, dan dari Papua Nugini hingga Teluk Cenderawasih.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin diatas 25 knot terjadi di Laut Andaman dan Laut Arafura selatan Papua.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)