Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenag Tagih Komitmen Jadwal Penerbangan Jamaah Haji Garuda Indonesia

Kementerian Agama menagih komitmen maskapai penerbangan Garuda Indonesia, dalam mematuhi kesepakatan jadwal penerbangan haji 2023.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemenag Tagih Komitmen Jadwal Penerbangan Jamaah Haji Garuda Indonesia
SURYA/SURYA/HABIBUR ROHMAN
Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah calon haji 1444 H/2023 dari Jawa Timur memasuki pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5079 di Bandar Udara Internasional Juanda, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 445 Jamaah Calon Haji Kloter pertama Jawa Timur 2023 yang berasal dari Kabupaten Bangkalan, Madura, bersama dengan 5 orang pendamping ini menggunakan pesawat Boeing 747-400 berkapasitas 450 penumpang langsung menuju Madinah. SURYA/HABIBUR ROHMAN Reporter: MOHAMMAD ZAINAL ARIF 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama melalui Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Saiful Mujab, menagih komitmen maskapai penerbangan Garuda Indonesia, dalam mematuhi kesepakatan jadwal penerbangan haji 2023.

“Sejak awal, sudah ada jadwal yang disepakati bersama antara Kemenag dan Garuda Indonesia. Saya minta agar maskapai benar-benar komitmen dengan jadwal penerbangan yang sudah disepakati tersebut sehingga tidak sering terjadi perubahan,” ujar Saiful Mujab di Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Tagih komitmen kerjasama dari otoritas haji ini disampaikan menyusul rangkaian perubahan jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia sejumlah embarkasi di Tanah Air.

Sabtu (3/6/2023) kemarin, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menunda penerbangan haji kloter 4 dari embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Setidaknya, 328 jemaah haji terpaksa dikembalikan menginap di Asrama Haji di Kota Banjarmasin, sambil menunggu perbaikan pesawat.

Di Jakarta, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meminta maaf.
Dia beralasan, keterlambatan penerbangan lantaran kendala teknis pada mesin pesawat.
"Ada pergantian sparetpart,"

Dari pihak kemenag, Ini baru kasus terbaru. Syaiful Mudjab berharap rescheduling ini kasus terakhir.

Berita Rekomendasi

Selama 10 hari proses embarkasi, masih ada rangkaian keterlambatan penerbangan di 14 embarkasi haji (pemberangkatan) di Tanah Air.

Penerbangan gelombang pertama dari Embarkasi di Indonesia menuju Madinah dimulai sejak Rabu 23 Mei 2023 hingga Rabu 7 Juni 2023.

Sementara penerbangan jemaah haji gelombang kedua dari Tanah Air ke menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah lalu ke Makkah dimulai, Kamis 8 Juni 2023, pekan depan.

Baca juga: Innalillahi Wa Innailahi Rajiun, Calon Jamaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci Jadi 11 Orang

Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Tanah Air ini akan berakhir, 22 Juni 2023. Di musim haji 1444 H ini, Indonesia memberangkatkan 229 ribu jamaah Indonesia.

Jamaah itu tergabung dalam sebanyak 537 kelompok terbang (kloter) dari 14 embarkasi.
Jamaah itu diberangkatkan 2 maskapai; Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines atau Saudia. 

Rinciannya, Garuda Indonesia melayani 287 kloter. Sedangkan Saudia melayani 250 kloter.
Penerbangan ibadah haji pada tahun ini menggunakan pesawat jenis Boeing 777-300, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300.

Baca juga: Sebanyak 359 Jemaah Kloter Solo Tiba Perdana di Makkah Al-Mukarramah, Disambut Lantunan Shalawat

Hingga Minggu (4/5/2023), sudah ada 183 kelompok terbang (kloter) dengan 69.327 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Sebanyak 102 kloter di antaranya diterbangkan dengan Garuda Indonesia. Dari proses evaluasi selama 13 hari masa pemberangkatan, telah terjadi sejumlah perubahan jadwal penerbangan Garuda.

Antara lain, kloter 29 Embarkasi Solo (SOC 29), SOC 32, dan SOC 33; kloter 12 Embarkasi Medan (KNO 12); kloter 28, 29, dan 30 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 28, JKG 29, dan JKG 30), serta kloter 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 04).

Baca juga: 390 Jemaah Haji Kloter I  dan 10 Kursi Roda Lansia Ikut Masuk Hotel Madinah

Menurut Saiful Mujab, pelaksanaan jadwal penerbangan secara tepat dan ketat perlu dilakukan karena berkaitan dengan proses mobilitas jemaah pada setiap tahapannya.

Jadwal penerbangan itu sudah diinformasikan ke semua jemaah berikut tahapan keberangkatan mereka dari masing-masing Kabupaten/Kota menuju embarkasi. Jika terjadi perubahan, maka itu akan berdampak pada tahapan-tahapan lainnya, termasuk di Madinah dan Makkah.

“Perubahan jadwal penerbangan, bisa memberikan efek domino pada tahapan kegiatan jemaah haji, baik di asrama haji, Madinah, dan Makkah," ujarnya.

"Apalagi, kedatangan jemaah di Madinah juga terkait dengan masa pelaksanaan Arbain (salat wajib berjemaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi) dan masa tinggal mereka, sebelum diberangkatkan ke Makkah,” sebutnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas