Rocky Gerung Sebut Survei Dibiayai Politik dan Tipu-tipu, Direktur SMRC dan LSI Buka Suara
Direktur SMRC dan Indikator buka suara terkait tudingan Rocky Gerung yang menyebut survei menjelang pemilu merupakan tipu-tipu.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Burhanuddin pun justru meminta para elite politik yang meminta jasa lembaga survei untuk melakukan protes ke Rocky Gerung lantaran sudah dianggap dungu.
"Harusnya elite politik protes ke Rocky Gerung karena kalau mengikuti logika Rocky, elite politik dan partai-partai yg rajin meminta survei itu dungu karena mau aja kena tipu lembaga-lembaga survei," jelas Burhanuddin.
Baca juga: Survei Terbaru SMRC: Elektabilitas Ganjar Teratas, Prabowo Tertahan di Posisi Kedua
Sebelumnya, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa LSI dulunya merupakan satu-satunya lembaga survei di Indonesia.
Rocky menyebut bahwa LSI dibiayai Bank Dunia untuk melakukan back up demokrasi di Indonesia.
"Dulu lembaga survei cuma satu, namanya Lembaga Survei Indonesia, Dibiayai World Bank untuk membackup demokrasi. Enggak ada yang bayar di situ, karena itu uang dunia, uang World Bank," ujarnya dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter, @soeyoto1.
Rocky juga menuding bahwa LSI telah menghasilkan tokoh-tokoh yang membuat survei-survei politik di Indonesia.
Kendati demikian, usai adanya tokoh-tokoh tersebut, hasil survei yang ada pada saat ini merupakan upaya menipu.
"Nipu, udah digaji, eh dia bikin di dalam lembaga yang udah digaji itu survei dia sendiri. Semua lembaga survei yang ada sekarang itu adalah urusannya tipu-menipu saing titip kuesioner," tukasnya.
Pernyataan Rocky itu dilandasi lantaran hasil berbagai survei politik menurutnya memiliki kemiripan.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Prabowo Unggul Dalam Semua Simulasi Pilpres 2024
Alhasil, sambungnya, lembaga survei tak bisa diyakini benar ketika tak ada bukti telah dibiayai publik.
"Jadi selama tidak bisa dibuktikan bahwa itu lembaga dibiayai publik, enggak mungkin itu benar. Tapi nanti mereka bilang ini uang kita sendiri untuk kepentingan publik. Dari mana untungnya kalau uang sendiri," pungkas Rocky.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)