Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masuk Tahun Politik, Aktivis Sumsel-Jakarta Minta Generasi Milenial Berpikir Kritis

Koordinator Aktivis Sumsel-Jakarta, Harda Belly, mengajak milenial menjaga persatuan dan menjadi pemersatu di tengah-tengah kecenderungan munculnya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Masuk Tahun Politik, Aktivis Sumsel-Jakarta Minta Generasi Milenial Berpikir Kritis
HandOut/IST
Peserta Kegiatan Rembuk Milenial dengan tema “Menatap Arah Masa Depan Sumsel” dan dilaksanakan di Caffe Panchehub Palembang pada Kamis (8/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Aktivis Sumsel-Jakarta, Harda Belly, mengajak milenial menjaga persatuan dan menjadi pemersatu di tengah-tengah kecenderungan munculnya polarisasi di masyarakat.

Menurut Harda, generasi milenial harus menjadi gerbong kritis bagi perilaku-perilaku menyimpang yang bisa menyesatkan masyarakat.

“Milenial diharapkan selalu menjaga nalar kritis atas penyimpangan yang terjadi, Jangan takut pada kebatilan,” ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan dalam diskusi dikemas dengan Rembuk Milenial dengan tema “Menatap Arah Masa Depan Sumsel” dan dilaksanakan di Caffe Panchehub Palembang pada Kamis (8/6/2023).

Bersama sejumlah aktivis dari berbagai organisasi mahasiswa dan kepemudaan melakukan diskusi bersama menyoroti berbagai persoalan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan.

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan, kata dia, generasi milenial harus mengambil bagian di dalamnya, terutama dalam bidang digitalisasi.

“Millenial itu saat ini dituntut untuk selalu menciptakan inovasi dalam pembangunan ekonomi khusunya di bidang digitalisasi mengingat arus globalisasi saat ini semakin menjadi. Aktivis milenial harus ambil peran disitu,” terang Harda.

Berita Rekomendasi

Terakhir, Harda mengingatkan kepada para aktivis di Sumatera Selatan untuk ikut dalam mengontrol kehidupan sosial masyarakat, pembangunan, dan persoalan korupsi yang tak kunjung selesai.

“Sumsel berada pada peringkat 10 provinsi termiskin. Sebagai aktivis, kita harus bertanggung jawab dalam upaya kontrol sosial terhadap penyelenggaran pembangunan ekonomi di Sumatera Selatan. Kita harus menjadi penyeimbang dan pengawas garang di luar lapangan,” ujarnya.

Sebagai aktivis, dia mengaku tidak boleh tinggal diam melihat permasalahan yang ada.

Baca juga: Aksi Polda Sumsel Selamatkan Bayi Ditelantarkan di SPBU, Komisi III DPR: Pendekatan Humanis

“Apalagi persoalan korupsi yang masih tinggi dan tak pernah selesai di Sumsel. Kita sebagai aktivis tidak mau diam. Harus mengambil peran mendorong agar pemerintah punya ketegasan dan komitmen yang kuat untuk memberantas korupsi di Sumatera Selatan,” tutup Harda. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas