TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, yang diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI oleh rekannya separtai.

Diketahui, MKD menerima pengaduan dari rekan satu partai Sugeng, AAFS, Jumat (9/6/2023).

Pengaduan dari AAFS ini diterima secara langsung pimpinan MKD DPR RI hari ini.

Hal itu, disampaikan Wakil Ketua MKD DPR RI, Habiburokhman, di Ruang Pengaduangan MKD DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

"Ini di MKD menerima laporan dari Mbak AAFS, beliau orangnya hadir, terkait dengan perkara yang sekarang viral di medsos," katanya.

Lantas, siapakah Sugeng Suparwoto?

Baca juga: MKD DPR Bakal Panggil Sugeng Suparwoto untuk Diklarifikasi Soal Dugaan Pelecehan Seksual Verbal

Profil Sugeng Suparwoto

Sugeng Suparwoto lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 11 April 1962.

Saat ini, ia menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 sebagai Ketua Komisi VII DPR.

Ia mewakili Dapil Jawa Tengah 8 yang meliputi daerah Banyumas dan Cilacap pada Pileg 2019 lalu.

Dikutip dari Nasdem.org, kariernya menjadi anggota DPR RI ini adalah pengalaman pertamanya.

Sebelum memutuskan terjun ke dunia politik, Sugeng lama berkecimpung di dunia profesional, yaitu di bidang media dan energi.

Ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri ATR-BPN, lantas menjadi Direktur di PT SURYA ENERGI RAYA tahun 2005-2019.

Di bidang media, Sugeng pernah menjadi Eksekutif Editor Metro TV serta Penulis dan Pembawa Acara ‘Bedah Editorial’ di Metro TV untuk bidang Ekonomi, Politik, dan Hankam tahun 2005-2011

Kemudian, Wakil Manajer Program Election Chanel Metro TV pada 2004-2011 untuk Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Redaksi Media Group tahun 2003-2011

Sebelumnya, Sugeng pernah menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) tahun 2000-2003.

Sugeng pernah juga dipercaya sebagai Redaktur Opini Harian Umum Media Indonesia tahun 1996-2000.

Ia pun pernah menjadi wartawan Lintas Bidang Pemberitaan (Ekonomi, Politik, Hukum, Hankam, dan Internasional) Media Indonesia tahun 1990-1996.

Dalam bidang sosial, ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi.

Sugeng tercatat sebagai pendiri Lembaga Studi Pendidikan dan Kemanusiaan, pendiri Yayasan Indonesia Baru, ormas Nasional Demokrat, dan bagian dari pendiri Partai NasDem.

Selain itu, Sugeng mendirikan Yayasan Gelora Serayu di Kabupaten Banyumas dan Cilacap yang diperuntukkan bagi penderita kanker.

Riwayat Pendidikan

Dikutip dari situs DPR RI, Sugeng Suparwoto mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Purworejo, tepatnya di SD Negeri Bragolan, Purwodadi, Purworejo, Jateng.

Kemudian, melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri Purwodadi.

Lulus SMP, Sugeng melanjutkan ke SMA Negeri Purworejo pada 1982.

Lantas, pendidikan di bangku kuliah mengambil S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di IKIP/Universitas Negeri Jakarta.

Semasa kuliah, Sugeng juga aktif dalam berorganisasi sejak kuliah.

Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Senat UNJ pada tahun 1986-1988 dan Ketua Presidium Badan Koordinasi Mahasiswa Jakarta pada 1988-1990.

Baca juga: MKD DPR Pastikan Aduan Terhadap Sugeng Suparwoto Dugaan Pelecehan Seksual sudah Penuhi Syarat Formil

Diadukan Rekannya ke MKD karena Dugaan Pelecehan Seksual

Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI oleh rekannya satu partainya, AAFS, Jumat (9/6/2023).

Dalam surat aduan itu tertulis yang dilihat Tribunnews.com, AAFS mengaku mengalami dugaan pelecehan seksual secara verbal.

Meski demikian, AAFS selaku pengadu tidak menjelaskan secara detail bentuk pelecahan yang dialaminya.

"Saya belum bisa banyak berkomentar soal substansi aduan, karena proses sedang berjalan," kata AAFS.

AAFS menjelaskan, upaya pelaporan atau pengaduan ini dilakukan sebagai hak dirinya sebagai warga negara.

Selanjutnya, AAFS menyerahkan proses etik terhadap teradu yakni Sugeng Suparwoto kepada MKD DPR RI.

"Saya hanya menggunakan hak saya sebagai warga negara dan juga saya sebagai kader NasDem," ungkapnya.

Diketahui, aduan itu telah diterima dan sudah memenuhi syarat formil dari MKD DPR RI dan teregister dengan nomor 122 tanggal 9 Juni 2023.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rizki Sandi Saputra)