Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singgung Pemilu 2024 Diadakan Bersamaan, Megawati: Lucu Kalau Kerja Sama Politik Itu Pilih-pilih

Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, kerja sama politik itu seharusnya tidak pilih-pilih. Jika pilih-pilih pihaknya tidak akan mau kerja sama.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Singgung Pemilu 2024 Diadakan Bersamaan, Megawati: Lucu Kalau Kerja Sama Politik Itu Pilih-pilih
Tangkap layar Kompas Tv
Sekira pukul 09.45 WIB, Hary Tanoe bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan bacawapres usungannya, Ganjar Pranowo, masuk ke ruangan rapat - Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, kerja sama politik itu seharusnya tidak pilih-pilih. Jika pilih-pilih pihaknya tidak akan mau kerja sama. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, kerja sama politik itu seharusnya tidak pilih-pilih.

Hal ini berkaitan dengan gelaran Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dilakukan setiap lima tahun sekali.

"Jangan lupa, sebenarnya Pileg, Pilpres, lalu kemudian Pilkada itu namanya Pemilu, Pemilihan Umum yang dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali," ujarnya.

Kemudian, dikatakan Megawati, akan aneh dan lucu jika kerja sama politik pada saat Pemilu dilakukan secara pilah-pilih.

Misalnya kerja sama hanya saat Pileg, sedangkan ketika Pilpres tidak mau menjalin kerja sama.

"Nah, jadi sebetulnya, menurut saya agak lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih, kapan mau ikut Pileg kerja sama, tapi presiden tidak kerja sama," ungkapnya pada pertemuan PDIP dengan Perindo di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (9/6/2023).

Megawati pun menegaskan, jika ada yang ingin seperti itu, maka pihaknya tidak akan mau menjalin kerja sama.

Baca juga: Perindo Resmi Dukung Capres Ganjar Pranowo, Hary Tanoe Ungkap 3 Alasan Mau Kerja Sama dengan PDIP

Berita Rekomendasi

"Itu rasanya menurut saya, sebuah keanehan dan kalau ada yang mau begitu ya saya ndak mau kerja sama, begitu," tegasnya.

"Jadi, kalau tadi Pak Hary Tanoe tegas, lugas mengatakan, ya pasti saya mengatakan ayo kita kerja sama memenangkan Pemilu ini secara keseluruhan," imbuh Megawati.

Untuk diketahui, sebelum Hary Tanoe mengatakan bahwa Pilpres dan Pileg dilakukan bersamaan.

Jadi, mau tidak mau akan ada kerja sama Pileg juga dalam praktiknya, tidak hanya kerja sama Pilpres.

"Perlu saya tegaskan, karena pelaksanaan Pilpres dan Pileg itu bersamaan, mau tidak mau pasti akan ada kerja sama Pileg juga dalam praktiknya nanti," ucap Hary Tanoe.

Perindo Resmi Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024

Partai Perindo bersama PDI Perjuangan (PDIP) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama politik memenangkan Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres) di 2024 - Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, kerja sama politik itu seharusnya tidak pilih-pilih. Jika pilih-pilih pihaknya tidak akan mau kerja sama.
Partai Perindo bersama PDI Perjuangan (PDIP) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama politik memenangkan Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres) di 2024 - Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, kerja sama politik itu seharusnya tidak pilih-pilih. Jika pilih-pilih pihaknya tidak akan mau kerja sama. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Dalam pertemuan itu, Perindo juga sepakat mengusung bakal calon presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

"Kerja sama politik ini adalah kerja sama dalam kaitannya pilpres untuk mengusung Bapak Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden Indonesia 2024," kata Hary Tanoe, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat.

Hary Tanoe pun mengungkapkan tiga hal yang membuatnya memutuskan untuk menjalin kerja sama politik dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan karena PDIP merupakan partai yang paling siap hingga hari ini.

"Pertama, karena PDIP Perjuangan adalah partai yang paling siap hari ini, jadi ada satu kepastian untuk kita memulai suatu perjuangan," katanya.

Baca juga: Daftar Tokoh Elite Hadir di Pertemuan Perindo dan PDIP, Ada TGB, Yusuf Mansur hingga Bambang Pacul

"Yang kedua tentunya juga karena filosofi ideologinya sama, sama-sama landasannya adalah Pancasila, berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," imbuh Hary Tanoe.

Kemudian, Hary Tanoe mengungkapkan, hal yang paling penting adalah mengenai figur capresnya siapa.

Ia menilai, Ganjar Pranowo adalah orang yang sangat diterima di masyarakat hingga orang yang memiliki komitmen untuk menlanjutkan pembangunan di Indonesia.

"Ketia, ini yang penting, figur capresnya, Bapak Ganjar Pranowo adalah yang kita tahu, sangat diterima masyarakat, masih muda, dan yang paling penting memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan apa yang sudah baik yang kita lihat pada hari ini," ucapnya.

"Termasuk disebutkan dalam pidato beliau (Ganjar Pranowo) adalah IKN dan lain sebagainya. Jadi, membangun suatu negara tentunya kontinuitas itu penting sekali" katanya lagi.

"Itulah hal yang melatarbelakangi kenapa kami pada akhirnya memutuskan bekerja sama politik dengan PDI Perjuangan," ujar Hary Tanoe.

(Tribunnews.com/Rifqah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas