Wujudkan Senyum 50 Pasien Bibir Sumbing, Perusahaan Ini Kembali Gelar Operasi Gratis
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima kembali menggelar operasi sumbing bibir gratis.
TRIBUNNEWS.COM - Bibir sumbing atau kondisi tanpa celah langit-langit merupakan kelainan pertumbuhan wajah yang mengakibatkan terjadinya celah pada palatum atau langit-langit mulut, sehingga rongga mulut dan rongga hidung menyatu.
Kondisi ini merupakan cacat bawaan lahir yang terjadi akibat adanya kegagalan pembentukan organ rahang pada janin. Menurut Smile Train Indonesia, jumlah kasus baru bibir sumbing terjadi pada 1 dari 700 kelahiran hidup. Beberapa ahli mengatakan, kejadian bibir sumbing paling tinggi berasal dari ras Asia, dengan angka kejadian 1 per 500 kelahiran hidup.
Akibatnya, sebagian besar dari mereka yang mengalami kelainan ini tidak bisa makan dan bicara dengan benar, serta sering kali tidak mampu untuk bersekolah atau melakukan pekerjaan.
Sayangnya, biaya operasi bibir sumbing ini terbilang cukup tinggi dan menyulitkan beberapa kalangan, sehingga banyak yang memilih untuk tidak melakukan tindakan operasi.
Melihat permasalahan yang ada, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima kembali menggelar operasi sumbing bibir gratis.
Kali ini, Sido Muncul bekerja sama dengan Smile Train Indonesia memberikan operasi gratis bagi 50 penderita sumbing bibir di RS Hermina Podomoro, Jakarta Utara.
Operasi gratis untuk kehidupan yang lebih baik
caption foto: Bekerja sama dengan Smile Train Indonesia, Sido Muncul memberikan operasi gratis bagi 50 penderita Sumbing Bibir di RS Hermina Podomoro, Jakarta Utara, Selasa (13/6/2023). (Tribunnews.com/Rina Ayu)
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyerahkan biaya pengobatan senilai Rp350.000.000 secara simbolis kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati, Selasa (13/6/2023).
Irwan mengungkapkan, anak-anak yang menderita bibir sumbing mengalami kesulitan untuk makan dan berbicara dengan baik. Akibatnya, banyak dari mereka yang mengalami gizi buruk dan berujung pada stunting.
“Kami mendoakan agar rangkaian operasi berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi pasien dan keluarga. Jadi, saya berharap bantuan operasi sumbing bibir gratis ini bisa menghadirkan kembali senyuman yang hilang,” ucapnya.
Ia menambahkan, target Sido Muncul untuk ke depannya adalah memberikan sebanyak 2.000 hingga 4.000 operasi sumbing bibir gratis kepada anak-anak yang membutuhkan.
Lebih lanjut, Irwan berharap, kegiatan yang diadakan Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
“Kami harap baksos operasi sumbing bibir gratis ini dapat memberikan inspirasi berbagai pihak untuk ikut menyelenggarakan kegiatan serupa. Sebab, angka penderita bibir sumbing di Indonesia masih tergolong tinggi. Dengan makin banyak yang mengadakan, mudah-mudahan makin banyak yang bisa terobati,” ujar Irwan.
Hal senada juga disampaikan Country Manager Smile Train Indonesia Deasy Larasati. Ia mengatakan, setiap tahun di Indonesia ada 8.000-10.000 kelahiran bayi dengan bibir sumbing. Maka itu, pihaknya mengapresiasi bantuan dan komitmen yang diberikan Sido Muncul untuk membantu anak-anak Indonesia.
“Bantuan dan komitmen Sido Muncul ini maka akan membantu 50 persen jumlah kelahiran bibir sumbing di Indonesia. Dengan demikian, saya berharap satu pasien yang mendapat bantuan operasi sumbing bibir gratis ini bisa menghadirkan sejuta senyuman untuk orang lain,” ujar Deasy.
Salah seorang penerima bantuan operasi sumbing bibir gratis adalah Muhammad Bilal Al Malik yang berusia 11 bulan. Anak dari Sanita, warga Kampung Pisang Batu, Cibitung, Kabupaten Bekasi itu menjalani operasi pertamanya pada usia 3 bulan dan akan menjalani operasi keduanya pada September mendatang.
Sebagai salah satu penerima bantuan operasi gratis, Sanita berterima kasih kepada Sido Muncul karena bisa kembali menghadirkan senyuman dari anaknya.
“Saat lahir, saya hanya bisa menangis selama tiga hari karena kenapa anak saya harus mengalami bibir sumbing. Namun, dengan bantuan yang diberikan dari Sido Muncul ini, anak kami Bilal dapat menjalani hidupnya dengan layak seperti anak-anak lain. Terima kasih Sido Muncul,” ungkap Sanita.
Untuk keluarga lain dengan anak penderita bibir sumbing, Sanita mengatakan untuk tetap semangat, terus berdoa, dan berikhtiar.
“Saya berharap Sido Muncul dan perusahaan lain atau donatur-donatur bisa membantu dengan program seperti ini, karena memberikan jalan untuk mendapatkan senyuman baru dan kehidupan yang layak seperti bayi-bayi lain,” katanya.
Penulis: Andeska Gladiaventa | Editor: Anniza Kemala